tag:blogger.com,1999:blog-13829346818548461092024-03-13T12:58:52.651+07:00DUNIAKU ONLINEApa Kabar Dunia ???Unknownnoreply@blogger.comBlogger75125tag:blogger.com,1999:blog-1382934681854846109.post-35554071676390051382014-04-08T10:03:00.001+07:002014-04-08T10:03:34.052+07:00Persatuan TU Kabupaten Gresik: Pedoman Pencairan TPP 2014<a href="http://ptukgresik.blogspot.com/2014/04/pedoman-pencairan-tpp-2014.html?spref=bl">Persatuan TU Kabupaten Gresik: Pedoman Pencairan TPP 2014</a>: Sesuai jadwal, bahwa pencairan Tunjangan Profesi Pendidik PNS akan di cairkan pada bulan April 2014. Paling lambat minggu terakhir bulan ...<div class="blogger-post-footer">Terima kasih ... !!!</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1382934681854846109.post-62144430778870224162014-03-20T08:28:00.002+07:002014-03-20T08:28:59.376+07:00Mahasiswa IBI Darmajaya ciptakan aplikasi antiplagiat gambar<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguc3QXo_UjxvmJIP-sKj_oUVty0qNMIlx2sZdFYw0N7nGDCvQHmwapihh9vs93LupOXiDfv8jQ672RxQ7SwuMWHdw31w1DuM3ESDk_bvkWsWncwxSzagu633w8EU9Eaixmp5OupSXbVj90/s1600/copryg.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguc3QXo_UjxvmJIP-sKj_oUVty0qNMIlx2sZdFYw0N7nGDCvQHmwapihh9vs93LupOXiDfv8jQ672RxQ7SwuMWHdw31w1DuM3ESDk_bvkWsWncwxSzagu633w8EU9Eaixmp5OupSXbVj90/s1600/copryg.jpg" height="136" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Bandarlampung (ANTARA News) - Maraknya pelanggaran hak cipta gambar maupun dokumen penting menginspirasi Rian Yunandar, mahasiswa Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Darmajaya Lampung, menciptakan aplikasi yang mampu melindungi hak cipta suatu citra digital dengan teknik watermarking (citra tanda).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Rian, di Bandarlampung, Kamis, teknik ini dapat dianggap sebagai sidik digital (digital signature) dari pemilik sah atas produk multimedia tersebut. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dia mengemukakan bahwa makin berkembang teknologi informasi saat ini memudahkan seseorang untuk melakukan pelanggaran hak cipta yang ditandai dengan semakin mudah mengakses informasi dan mendapatkan data dari dunia maya atau internet.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Untuk menanggulangi hal tersebut, saya mencoba menciptakan aplikasi proteksi hak cipta menggunakan metode image blending dengan teknik citra gambar yang tersembunyi dan tidak tersembunyi atau visible and nonvisible watermaking. Metode ini disimulasikan dengan pencampuran nilai pixel original image atau gambar asli dengan image mark, yaitu penanda gambar dan mengkonversinya menjadi citra gambar," katanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karyanya tersebut bermanfaat untuk dapat memberikan teknik proteksi hak cipta terhadap citra digital, citra gambar khususnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Citra yang diproteksi diharapkan memiliki tingkat keamanan yang baik dan mempunyai metode yang kuat untuk proses verifikasinya, katanya pula.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemberian signature dengan teknik watermarking ini, kata Rian, diproses sedemikian rupa sehingga informasi yang disisipkan tidak merusak data digital yang dilindungi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karenanya, lanjut pria kelahiran 30 Oktober 1992 ini, secara kasat mata orang tidak menyadari kalau di dalam data multimedia tersebut terkandung lebel kepemilikan pembuatnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Permasalahan pelanggaran kepemilikan hak cipta tidak akan pernah selesai jika tidak dilengkapi dengan bukti otentik dari pemiliknya. Untuk itu, perlindungan hak cipta dari suatu citra digital sangat diperlukan, dan aplikasi proteksi hak cipta dengan teknik citra tanda ini diharapkan dapat membantu masyarakat melindungi karya mereka dari plagiarisme," katanya lagi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa kelebihan aplikasi buatannya, dikatakan anak sulung dari dua saudara ini, selain kapasitasnya yang lebih kecil, juga lebih simpel dan mudah diakses oleh siapa pun, termasuk masyarakat awam. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Hal yang terpenting, aplikasi ini tidak berbayar, semua orang bisa menggunakannya secara gratis," ujar Rian pula. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dia mengakui bahwa aplikasi proteksi hak cipta dengan teknik citra tanda ini masih perlu perbaikan, khususnya dalam mengantisipasi serangan watermax. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berkaitan hal ini, Rian menyatakan bahwa dirinya masih akan melanjutkan penelitiannya agar aplikasi tersebut menjadi lebih baik dan metode yang digunakan lebih canggih.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Editor: Fitri Supratiwi</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber : http://www.antaranews.com/</div>
<div class="blogger-post-footer">Terima kasih ... !!!</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1382934681854846109.post-72877467015394320012014-03-11T09:15:00.002+07:002014-03-11T09:15:26.179+07:00KEUNGGULAN BLOGGER (BLOGSPOT) DIBANDING BLOG LAIN<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFY6_cdrfPPgmi5F1WBSEOWREuvBdmNwtud9Az82u_yOYRXRtRWaleWutwOMYWJALZ-nTVWDawfT7pD8Gr95nAqs8iutAFuK_96Phkis17o52K5HQUQK-8JuCMg56rok3Ct3E8nQD7BAzu/s1600/blogspot_logo.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFY6_cdrfPPgmi5F1WBSEOWREuvBdmNwtud9Az82u_yOYRXRtRWaleWutwOMYWJALZ-nTVWDawfT7pD8Gr95nAqs8iutAFuK_96Phkis17o52K5HQUQK-8JuCMg56rok3Ct3E8nQD7BAzu/s1600/blogspot_logo.png" height="198" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Blogger merupakan salah satu situs penyedia jasa blog gratis yang saat ini dimiliki dan dikelola oleh perusahaan internet raksasa Google. Blogger dan wordpress keduanya memang bersaing sangat ketat dalam urusan blogging, banyak sekali dari pengguna wordpress mengatakan bahwa wordpress jauh lebih baik dari blogger namun juga banyak sekali dari pengguna blogger mengatakan bahwa blogger (blogspot) jauh lebih baik daripada wordpress. Di dunia internet akhir-akhir ini internet di Indonesia memang mengalami kemajuan, dulu hanya sedikit sekali yang mengenal internet namun sekarang perlahan namun pasti banyak sekali masyarakat Indonesia yang mulai mengenal dan menggunakan Internet.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perkembangan internet yang sangat baik di Indonesia merupakan peluang tersendiri bagi seorang blogger seperti saya, hal ini saya jadikan peluang bahwa suatu saat nanti blog yang saya miliki ini akan menjadi sumber penghasilan yang besar buat saya. Memang untuk menjadikan sebuah blog dengan penghasilan yang besar bukanlah perkara yang mudah, namun setidaknya saya telah berusaha dan saya harus konsisten untuk membangun blog ini bisa diterima oleh google adsense.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kembali lagi ke topik pembahasan kali ini sebenarnya apa saja sih keunggulan atau kelebihan blogger atau orang sering menyebutnya dengan blogspot ini? Sebenarnya terdapat banyak sekali keunggulan blogger/blogspot, namun sebagian dari penggunanya belum mengetahui atau bahkan sudah mengetahui namun tidak tau bagaimana cara memanfaatkannya. Nah untuk mengetahui apa saja kelebihan blogspot anda bisa membaca beberapa diantaranya disini:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Tidak membutuhkan anda pintar HTML</div>
<div style="text-align: justify;">
Di blogger/blogspot semuanya serba mudah, disana juga terdapat banyak sekali master dari blogging. Master-master tersebut akan membantu anda dalam urusan template dan juga akan membantu semua pertanyaan yang selama ini mengganjal di dalam hati anda. Blogger telah didesain agar sangat mudah untuk dikelola bahkan oleh orang yang sama sekali tidak mengenal kode pemrograman html maupun css. Yang perlu anda lakukan hanya menulis membuat artikel, sedangkan untuk html dan templatenya sudah tersedia banyak sekali pilihan yang beragam. Tidak cukup sampai disini jika anda merasa template default blogger terlihat kurang menarik dan indah anda masih bisa mencari template lain dengan berselancar ke google atau situs mesin pencari lainnya. Memiliki sebuah blog di blogger ibaratkan anda memiliki sebuah situs, perbedaannya adalah blogger itu gratis dan bisa dimiliki semua orang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Mudah digunakan (user Friendy)</div>
<div style="text-align: justify;">
Berbeda dengan platform blog lain dengan blogger semuanya akan bisa anda lakukan dengan mudah. Saat membuat blog anda bisa mengatur apakah blog anda bisa ditemukan mesin pencari, mengatur judul blog anda, memilih template, membuat artikel, mengisi deskripsi blog dan bahkan anda masih diberi kesempatan untuk berganti alamat jika seumpama suatu saat nanti anda memiliki pemikiran alamat blog baru yang lebih baik. Semua itu bisa anda lakukan dengan mudah dan tanpa harus menggunakan kode html ataupun kode lain yang sangat sulit bagi orang awam seperti kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Terintegrasi dengan Adsense</div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti halnya yang telah kita ketahui bahwa untuk memiliki sebuah akun adsense kita harus memiliki sebuah situs maupun blog dengan TLD (Top Level Domain). Pernyataan tersebut tidak berlaku jika anda memiliki sebuah blog dengan subdomain blogspot, dengan memiliki sebuah blog di blogger anda bisa ikut berpartisipasi dalam adsense kemudian mendaftarkan blog anda tanpa harus membeli domain terlebih dahulu. Bayangkan jika anda harus membeli sebuah domain untuk adsense, jika akun tersebut diterima oleh adsense rasanya hal tersebut tidak akan menjadi masalah namun seumpama jika sudah beli domain namun akun tetap ditolak, lantas rugilah kita yang telah membeli domain tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Dilengkapi dengan JavaScript</div>
<div style="text-align: justify;">
Anda ingin memiliki sebuah blog gratis yang memberikan kebebasan kepada anda untuk urusan tampilan? Blogspotlah jawabannya. Di blogger semua penggunanya diberi kebebasan untuk memasang javascript dalam blog masing-masing, anda tentunya pernah melihat sebuah blog yang menampilkan iklan dengan tombol close, nah hal tersebut bisa dilaksanakan berkat JavaScript. Jika anda ingin memiliki sebuah blog yang bisa anda modifikasi layaknya sebuah situs yang sangat terkenal anda bisa mencoba blogspot, kemudian carilah beberapa template di internet yang menurut anda paling bagus.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Diperbolehkan memasang iklan</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk bisa memasang iklan di blog blogspot yang anda miliki, anda tidak memerlukan sebuah akun premium terlebih dahulu. Di blogspot semua akun itu sama dan semuanya diperlakukan dengan sama pula. Jika anda menganggap trafik blog anda sudah lumayan banyak dan layak untuk ditempati iklan anda bisa menempatkan iklan di blog anda. Anda tidak perlu khawatir, tidak akan ada penghapusan blog karena memang blogspot mengijinkan adanya iklan di blog. teruslah buat artikel yang bermutu dan dapatkan penghasilan tambahan melalui iklan di blog anda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Dapat berganti domain dengan mudah</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika anda merasa sebuah perubahan alamat blog ke domain tingkat tertinggi (TLD) seperti dot COM sudah diperlukan anda bisa dengan mudah melakukannya. Bahkan blogger juga menyediakan tempat bagi anda untuk membeli domain kemudian akan secara otomatis di integrasikan dengan blog yang anda miliki. Jadi anda hanya perlu membeli domain kemudian domain tersebut secara otomatis akan di hubungkan dengan blog anda. Anda tidak perlu lagi mengatur DNS dan segala macam lainnya yang menurut saya sangat membingungkan dan menjengkelkan. Tinggal beli domain dengan harga yang terjangkau kemudian alamat blog anda akan segera berubah menjadi domain yang anda inginkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Mempunyai Bandwidth tanpa batasan (Unlimited)</div>
<div style="text-align: justify;">
Bayangkan jika suatu saat nanti blog yang anda miliki memiliki pengunjung jutaan setiap harinya, bayangkan pula apa yang akan terjadi jika bandwidth blog anda sangat sedikit. Hal-hal semacam itu tidak akan menjadi masalah jika anda menggunakan blogspot, dengan menggunakan blogspot anda berarti telah memiliki unlimited bandwidth. Tak peduli berapa juta pengunjung blog anda setiap harinya, blog anda akan tetap dapat diakses dan tidak akan eror. Berbeda halnya jika blog anda memiliki bandwidth yang terbatas, saat bandwidth sudah tercapai maka blog akan eror dan tidak bisa diakses. Terima kasih kepada blogger yang telah memberikan unlimited bandwidth ini secara gratis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Tidak ada Iklan dari Vendor</div>
<div style="text-align: justify;">
Meskipun kita menggunakan blog gratisan namun blogger sama sekali tidak meletakkan iklan di blog kita. Iklan hanya akan muncul apa bila kita sendiri yang meletakkannya dan kita sendiri yang akan mendapatkan bayaran dari hasil iklan tersebut. Lihatlah beberapa blog lain, banyak sekali blog yang menampilkan iklan meskipun sebenarnya sang pemilik blog tidak pernah memasang iklan tersebut. Iklan tersebut merupakan iklan yang dipasang oleh vendor, tujuannya untuk membiayai blog tentunya. Dengan blogspot anda akan benar-benar dijauhkan dari iklan yang tidak anda kehendaki.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8. Sangat Aman</div>
<div style="text-align: justify;">
Pernah dengar dengan situs yang terserang DdosAttack? Jika anda menggunakan blogspot anda tidak akan pernah mengalami hal tersebut, kalaupun anda pernah mengalaminya dengan segera para profesor ahli Goolge akan segera memperbaikinya. Sebuah blog yang dikelola oleh raksasa Internet Google sepertinya cukup sulit untuk dimusnahkan oleh hacker. Bahkan google dengan lantang berani mengatakan bahwa siapa yang bisa menemukan celah keamanan situs google maka dia akan di bayar dengan bayaran yang tidak sedikit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Itulah sedikit dari banyaknya kelebihan blogger yang dapat saya tuliskan disini, tidak lupa jika sobat semua tertarik untuk membuat blog secara gratis, mudah dan cepat saya telah menyediakan tutorial khusus untuk sobat disini mengenai cara membuat blog di blogger/blogspot. Tak lupa berhubung saya orang Magelang dan dekat dengan Candi Prambanan jangan lupa mampir ya ke Prambanan suatu saat nanti, baca sejarah candi prambanan disini. Terakhir terimakasih telah membaca dan jangan lupa untuk berkunjung kembali di suatu hari nanti.</div>
<div class="blogger-post-footer">Terima kasih ... !!!</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1382934681854846109.post-7381752294351240122014-03-07T10:44:00.000+07:002014-03-07T10:44:28.026+07:00Pengertian Android<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNyEO3rM45rrPcg-_uRAI75T8-sMUOvo5Ai6l3hjWW190jCTZM1MrwIQZwzCg2au0ORzvJ_Ea2lZY1eos8GsLuyKC9OcFQcRgDxYEBGG1YBochRpIuin5btgY3SWymyY7azgSDqAU9OYf6/s1600/android.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNyEO3rM45rrPcg-_uRAI75T8-sMUOvo5Ai6l3hjWW190jCTZM1MrwIQZwzCg2au0ORzvJ_Ea2lZY1eos8GsLuyKC9OcFQcRgDxYEBGG1YBochRpIuin5btgY3SWymyY7azgSDqAU9OYf6/s1600/android.jpg" height="181" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.<br />Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler. Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).<br /><br />Kerjasama dengan Android Inc.<br />Pada Juli 2005, Google bekerjasama dengan Android Inc., perusahaan yang berada di Palo Alto, California Amerika Serikat. Para pendiri Android Inc. bekerja pada Google, di antaranya Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Saat itu banyak yang menganggap fungsi Android Inc. hanyalah sebagai perangkat lunak pada telepon seluler. Sejak saat itu muncul rumor bahwa Google hendak memasuki pasar telepon seluler. Di perusahaan Google, tim yang dipimpin Rubin bertugas mengembangkan program perangkat seluler yang didukung oleh kernel Linux. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa Google sedang bersiap menghadapi persaingan dalam pasar telepon seluler.<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
2007-2008: Produk awal<br />Sekitar September 2007 sebuah studi melaporkan bahwa Google mengajukan hak paten aplikasi telepon seluler (akhirnya Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis telepon pintar GSM yang menggunakan Android pada sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010).<br />Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat bergerak (mobile) yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan fitur baru.<br />Telepon pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC Dream, yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada penghujung tahun 2009 diperkirakan di dunia ini paling sedikit terdapat 18 jenis telepon seluler yang menggunakan Android.<br /><br /><br />Android versi 1.1<br />Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.<br /><br />Android versi 1.5 (Cupcake)<br />Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.<br /><br />Android versi 1.6 (Donut)<br />Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine; kemampuan dial kontak; teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel; pengadaan resolusi VWGA.<br /><br /><br />Android versi 2.0/2.1 (Eclair)<br />Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.<br />Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikut, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik (killer apps - aplikasi unggulan). Kompetisi ini berhadiah $25,000 bagi setiap pengembang aplikasi terpilih. Kompetisi diadakan selama dua tahap yang tiap tahapnya dipilih 50 aplikasi terbaik.<br />Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs Internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.<br /><br /><br />Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)<br />Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuan WiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.<br /><br />Android versi 2.3 (Gingerbread)<br />Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.<br /><br />Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb)<br />Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis. Tablet pertama yang dibuat dengan menjalankan Honeycomb adalah Motorola Xoom. Perangkat tablet dengan platform Android 3.0 akan segera hadir di Indonesia. Perangkat tersebut bernama Eee Pad Transformer produksi dari Asus. Rencana masuk pasar Indonesia pada Mei 2011.<br /><br /><br />Android versi 4.0 (ICS :Ice Cream Sandwich)<br />Diumumkan pada tanggal 19 Oktober 2011, membawa fitur Honeycomb untuk smartphone dan menambahkan fitur baru termasuk membuka kunci dengan pengenalan wajah, jaringan data pemantauan penggunaan dan kontrol, terpadu kontak jaringan sosial, perangkat tambahan fotografi, mencari email secara offline, dan berbagi informasi dengan menggunakan NFC.<br /><br /><br />Fitur<br />Fitur yang tersedia di Android adalah:<br /><br /> Kerangka aplikasi: itu memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia.<br /> Dalvik mesin virtual: mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat mobile.<br /> Grafik: grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL.<br /> SQLite: untuk penyimpanan data.<br /> Mendukung media: audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)<br /> GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi (hardware dependent)<br /> Kamera, Global Positioning System (GPS), kompas, dan accelerometer (tergantung hardware)<br /><br />Android bagi komunitas sumber terbuka (open source) Android memiliki berbagai keunggulan sebagai software yang memakai basis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga pengguna bisa membuat aplikasi baru di dalamnya. Android memiliki aplikasi native Google yang terintegrasi seperti pushmail Gmail, Google Maps, dan Google Calendar.<br />Para penggemar open source kemudian membangun komunitas yang membangun dan berbagi Android berbasis firmware dengan sejumlah penyesuaian dan fitur-fitur tambahan, seperti FLAC lossless audio dan kemampuan untuk menyimpan download aplikasi pada microSD card. Mereka sering memperbaharui paket-paket firmware dan menggabungkan elemen-elemen fungsi Android yang belum resmi diluncurkan dalam suatu carrier-sanction firmware.</div>
<div class="blogger-post-footer">Terima kasih ... !!!</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1382934681854846109.post-76483437538836651332014-03-06T18:41:00.002+07:002014-03-06T18:41:59.243+07:00Manfaat Buah Nanas Untuk Kesehatan Tubuh<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXHcewOgELvN9Q1EHuKosdl4ZlLofTJvX8P5ZgmbYsSKzxmSP5ehXcSIzntN00ce0PEhd3hgl4Y8_tggN8ssn-jYmzQzl_dwdOZm1UlymBCc32fufFScrNtUxdD1Zj8IibhlduYx6dkMPj/s1600/manfaat+buah+nanas.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXHcewOgELvN9Q1EHuKosdl4ZlLofTJvX8P5ZgmbYsSKzxmSP5ehXcSIzntN00ce0PEhd3hgl4Y8_tggN8ssn-jYmzQzl_dwdOZm1UlymBCc32fufFScrNtUxdD1Zj8IibhlduYx6dkMPj/s1600/manfaat+buah+nanas.jpeg" height="160" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Manfaat Buah Nanas Untuk Kesehatan Tubuh :: Ananas comosus L atau lebih dikenal dengan sebutan nanas, adalah salah satu jenis tumbuhan tropis yang banyak tumbuh di Indonesia. Tanaman dengan ciri khas daun bergrigi ini diperkirakan berasal dari wilayah Bolivia, Paraguay, dan brasil. Nanas sendiri adalah sebutan orang Tupi yang biasa menyebut buah ini dengan nama anana (buah yang sangat baik).<br /><br />Buah dari tanaman ini secara umum berwarna kuning ketika matang dan memiliki rasa manis menyegarkan. Selain rasanya yang banyak disukai. Buah ini juga ternyata mengandung beberapa nutrisi penting dan bermanfaat bagi tubuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
Didalam buah nanas terdapat beberapa nutrisi penting dan bermanfaat bagi tubuh, antara lain : vitamin seperti A dan C, sejumlah mineral seperti natrium, kalsium, zat besi, fosfor, sukrosa, dektrosa, beberapa enzim seperti bromelain dan proteiolitik. Terdapat juga serat dan air dalam kadar cukup tinggi.<br /><br />Dengan kandungan nutrisi tersebut, buah nanas dapat memberikan manfaat bagi peningkatan kesehatan tubuuh. Dibawah ini adalah beberapa manfaat buah nanas untuk kesehatan tubuh anda ( sumber : merdeka. com ).<br /><br />1. Dapat mencegah kembung<br />Enzim bromelain dalam buah nanas memiliki peranan antara lain untuk membantu melunakkan makan sehingga dapat dengan mudah di olah dalam perut, enzim ini juga berperan aktif dalam mengurangi peradangan pasca operasi, mengatasi pembengkakan pada hidung ketika terserang infeksi sinusitis, serta mengurangi sakit akibat oesteoarthritis.<br /><br />2. Dapat membantu menurunkan berat badan.<br />Kandungan vitamin C pada buahnya dapat membantu meningkatkan pembakaran lemak dalam tubuh. Enzim lain dalam buah nanas yaitu proteiolitik dapat mengurangi penyerapan lemak dalam usus oleh tubuh.<br /><br />3. Memberikan perlindungan kepada tubuh terhadap kanker.<br />Zat karsinogenik pada buah nanas dapat membantu melindungi sel – sel sehat pada tubuh dari kerusakan serta dapat juga menyembuhkan sel – sel yang rentan mengalami kerusakan. Sel – sel rusak dalam tubuh dapat menimbulkan penuaan dini serta berbagai penyakit salah satunya adalah kanker.<br /><br />4. Membantu menjaga kesehatan tulang dan gigi.<br />Beberapa kandungan mineral dalam nanas dapat membantu meningkatkan perkembangan tulang dan memperkuat jaringan ikat..selain itu zat tembaga didalamnya dapat membantu melindungi tulang dari serangan osteoporosis. Kandungan mineral juga dapat membantu memperkuat gusi dan gigi agar tetap kuat dan sehat.<br /><br />5. Mencegah penggumpalan darah.<br />Buah nanas dapat memperkecil terjadinya penggumpalan darah dan membantu meningkatkan produksi hemoglobin dalam tubuh.<br /><br />6. Membantu memperbaiki indera penglihatan<br />Betakaroten yang terdapat juga dalam buah nanas dapat membantu menjaga dan meningkatkan indera penglihatan.<br /><br />Untuk mendapatkan manfaat buah nanas secara maksimal, dianjurkan untuk mengkonsumsi buah nanas keadaan segar, karena dalam keadaan seperti ini, kandungan nutrisi dalam buah nanas dipastikan tetap utuh / belum rusak.</div>
<div class="blogger-post-footer">Terima kasih ... !!!</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1382934681854846109.post-8840769715118728452014-03-06T11:04:00.001+07:002014-03-06T11:04:13.558+07:00Tes Sederhana Ini Bantu Kenali Status Stres Anda<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipkn0GNy9ytnNPmMd4xBFIhbHs6VnV_T9zO8PE19SaRvW-7OscXv9Sc7HBdN62PRYJsDbMQIouKnPrvp98A-GM89llG52GR92MtK6ODLp8ucVcjmQ8m7s2Krs14nU7MsEWNkWgRRozLZ1x/s1600/logo-kompas.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipkn0GNy9ytnNPmMd4xBFIhbHs6VnV_T9zO8PE19SaRvW-7OscXv9Sc7HBdN62PRYJsDbMQIouKnPrvp98A-GM89llG52GR92MtK6ODLp8ucVcjmQ8m7s2Krs14nU7MsEWNkWgRRozLZ1x/s1600/logo-kompas.jpg" height="95" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
KOMPAS.com - Setiap manusia hampir tidak dapat terlepas dari stres di beberapa titik dalam kehidupannya. Namun stres tidak selalu bersifat berbahaya atau awal dari gangguan jiwa yang serius selama stres segera dapat diatasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sayangnya, seringkali stres datang tanpa disadari, sehingga tidak segera ditangani dengan baik. Karena itu, dalam acara psikoedukasi oleh Bipolar Care Indonesia di Jakarta pada Sabtu (1/3/2014) lalu, psikolog dari RSUP Fatmawati, Widya S. Sari memberikan kiat sederhana untuk mengetahui status stres Anda.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Melalui beberapa pernyataan ini, kita bisa mengenali apakah kita mengalami stres atau hanya kelelahan saja," ujarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk menjawab tes, lanjut dia, kita hanya perlu memberi skor pada pernyataan yang sesuai dengan kondisi kita saat ini. Pernyataan tersebut meliputi:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Saya merasa tidak bersemangat untuk kembali ke rutinitas harian setelah akhir pekan/liburan</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Saya merasa tidak sabar dan sulit bersimpati terhadap masalah orang lain</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Saya malas saat diajak mengobrol</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Saya ingin menjauh dari orang-orang</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Semangat saya untuk bekerja, olahraga, diet, dan berteman menurun</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Banyak tanggung jawab saya yang tertunda</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Selera humor saya berkurang atau hilang</div>
<div style="text-align: justify;">
8. Kepedulian sosial saya menurun</div>
<div style="text-align: justify;">
9. Saya merasa lelah hampir setiap saat</div>
<div style="text-align: justify;">
10. Saya mulai sulit merasa senang</div>
<div style="text-align: justify;">
11. Saya merasa terjebak</div>
<div style="text-align: justify;">
12. Saya tahu apa yang bisa membuat perasaan saya lebih baik, tapi selalu saja ada alasan yang membuat saya sulit untuk merealisasikannya</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Widya menjelaskan, jika skor totalnya antara 0-3, maka kemungkinan seseorang hanya mengalami kelelahan dan belum tergolong stres. Jika skornya 4-6, seseorang mulai menunjukkan gejala stres, dan 7-12 artinya seseorang sudah perlu segera mengatasi stresnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lebih lanjut ia menerangkan, stres merupakan proses menilai situasi sebagai sesuatu yang berbahaya, mengancam, atau mengecewakan, yang dikaitkan pula dengan kemampuan seseorang untuk mengendalikan atau mengatasinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Stres, imbuhnya, dapat bersifat akut (sementara), episodik (berulang), dan kronis (menetap). Gejala umumnya adalah perasaan cemas, suasana hati negatif, dan muncul keluhan-keluhan fisik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat stres tubuh memberikan reaksi perlawanan seperti detak jantung dan tekanan darah meningkat, pencernaan melambat, napas mengalami percepatan untuk mengalirkan oksigen ke pembuluh darah, otot mengencang untuk menyiapkan diri atas respon darurat, dan beberapa reaksi lainnya. Dalam jangka waktu panjang, reaksi ini tentu akan berdampak bagi kesehatan.</div>
<div class="blogger-post-footer">Terima kasih ... !!!</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1382934681854846109.post-4316137647190158312013-10-15T14:38:00.001+07:002013-10-15T14:38:23.691+07:0011 Solusi dari Penyebab Komputer tidak Konek ke Internet Salam IT Newbie, Sebenarnya jika
komputer/ laptop kita dalam keadaan normal maka akan langsung dapat
terkoneksi secara langsung ke internet baik itu melalui akses modem
maupun wifi. Padahal dalam beberapa kasus ini IT Newbie pernah mempunyai
beberapa permasalahan yang terjadi pada jaringan komputer kami yaitu <a href="http://www.it-newbie.com/2012/11/tips-cara-mengatasi-koneksi-internet.html" target="_blank">Koneksi Internet sering terputus - putus</a>, <a href="http://www.it-newbie.com/2012/06/tips-memperbaiki-winsock-pada-jaringan.html" target="_blank">Error pada winsock Jaringan LAN</a>
dan lain sebagainya yang terkadang diluar dugaan kita. Sebagian dari
kita kebanyakan tidak tahu dan harus bagaimana mengatasi permasalahan
pada jaringan network kita.
<br />
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sedikit cerita dari pengalaman <a href="http://www.it-newbie.com/" target="_blank">IT Newbie</a>, dimana saat itu saya memiliki sebuah <a href="http://www.it-newbie.com/search/label/Troubleshooting?&max-results=7" target="_blank">permasalahan</a>
dimana saat itu komputer masih dalam keadaan fresh install belum banyak
data di komputer yang dimasukkan ke komputer, namun saat itu saya ingin
mencoba mengakses internet tetapi tiba-tiba tidak bisa konek-konek.
Padahal komputer tersebut baru diinstall dan tidak ada virus yang
mengganggu. Namun saya mencoba dengan komputer lain, dan hasilnya sekali
di colok dengan kabel LAN komputer dapat langsung konek ke internet.
Ada yang aneh bukan??</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sempat bingung dan pusing dibuat permasalahan jaringan internet ini, dan
saya berpikir pasti ada yang aneh dengan network nya, namun setelah
saya analisa ada beberapa hal yang belum saya lakukan, yang membuat
komputer saya tidak konek ke internet.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Berikut ini permasalahan network yang saya alami:</b></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Komputer tidak mendapat IP Address, padahal komputer lain, yang sudah
saya coba dapat dengan mudah konek ke internet dan koneksi internetnya
berjalan normal.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Hasil dari renew IP Address tidak membuahkan hasil atau gagal total, padahal seharusnya jika kita lakukan <b>ipconfig /release</b> kemudian <b>ipconfig /renew</b> dapat dengan mudah melakukan renew IP address namun hasilnya tetap saja nihil.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Pemberian IP public secara manual tidak membuahkan hasil, saya mencoba konek ke internet hasilnya tetap saja error.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Tidak bisa melakukan ping ke luar komputer, apalagi melakukan ping ke
akses ke internet. Padahal ping ke komputer dalam satu jaringan bisa.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan menganalisa permasalahan diatas, saya yakin permasalahan bukan pada <i>jaringan access point </i>atau<i> router </i>karena saya sudah mencoba komputer yang lain dapat dengan mudah browsing ke internet dengan normal.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana dengan permasalahan ini?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Saya sempat bingung lagi dan menganalisa kembali, kemungkinan
permasalahan yang ada pada system komputer kita yang error, dan tidak
mau menerima untuk konek ke internet.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam menyelesaikan permasalahan ini saya melakukan beberapa perbaikan pada system dengan melakukan <b>11 Solusi merepair pada system network</b> komputer saya, berikut ini langkah-langkahnya :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Reset IP Address (TCP/IP)</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Repair Winsock Windows (Reset Catalog)</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Renew IP Address internet connection</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Flush DNS Resolver Cache yaitu Membersihkan temporary pada alamat DNS
yang masih tersimpan di komputer kita. Secara default atau normal
komputer kita juga menjaid DNS resolver.<br />
5. Repair atau reset Internet Explorer pada <a href="http://windows.microsoft.com/en-US/windows/home" target="_blank">windows</a> </div>
<div style="text-align: justify;">
6. Melakukan Clear Windows Update History<br />
7. Melakukan Repair Windows / Automatic Update setiap kali mengakses ke internet<br />
8. Melakukan Repair HTTPS/SSL/ Chriptography<br />
9. Melakukan Reset Windows Firewall Configuration pada windows<br />
10.Melakukan Restore the Default hosts file pada file .hosts yang
terdapat pada system windows yang terkadang sering manjadi sasaran
Virus/trojan, file ini berisi default pad localhost (127.0.0.1).
Terkadang alamat pada system windows ini di rubah/ditambahi dengan DNS
palsu oleh program jahat.<br />
11.Melakukan Repair Workgroup Computer view</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan mengikuti 11 langkah-langkah diatas sobat dapat mencoba melakukan
repair pada system network windows. IT Newbie telah melakukan 11
langkah diatas, dan hasilnya komputer IT Newbie dapat konek ke internet
dan dapat melakukan browsing.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Semoga tutorial <u><b>11 Solusi dari Penyebab Komputer tidak Konek ke Internet</b></u> yang panjang ini dapat bermanfaat untuk sobat semua.</div>
<div style="text-align: justify;">
Salam IT Newbie..</div>
<div class="blogger-post-footer">Terima kasih ... !!!</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1382934681854846109.post-72473406954461509372013-10-15T14:31:00.001+07:002013-10-15T14:31:08.906+07:00Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Koneksi Jaringan<div style="text-align: justify;">
<strong>Mempersiapkan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC yang Bermasalah</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan untuk melakukan perbaikan
konektifitas jaringan pada komputer client yang bermasalah harus
terlebih dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan
dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses
perbaikan konektifitas kita juga harus mengetahui jenis topologi
jaringan yang digunakan oleh komputer client tersebut. Hal ini dilakukan
agar dalam proses persiapan dan proses perbaikan kita tidak menggunakan
sistem trial and error yang berarti kita hanya mencoba-coba saja tanpa
mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya. Pada pembahasan
berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak
digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Persiapan Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Bus</div>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan topologi fisik yang menggunakan
kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm
pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua
ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karakteristik topologi Bus adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi</li>
<li>Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi<br />
collision (tabrakan data atau tercampurnya data).</li>
<li>Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah<br />
satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti</li>
<li> Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan</li>
<li>dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis
lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju,
sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal
tersebut/hanya akan dilewati signal.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Kabel dan konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah
menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup
baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan
electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio)
karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.<br />
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial
dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two)
memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan
menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus
memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar
5 mm dan biasanya berwarna gelap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.</li>
<li>TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.</li>
<li>TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card)
dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
2. Persiapan Perbaikan konektifitas pada Jaringan dengan topologi Star</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/
sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju
ke node tujuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahkan
untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada
panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum
konduksi, namun semua itu bisa diabaikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karateristik topologi Star adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.</li>
<li>Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.</li>
<li>Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya
pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain</li>
<li>Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan topologi star
menggunakan kartu jaringan jenis PCI.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel dan Konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan dalam Jaringan dengan topologi star adalah UTP
(Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang kabel yang dililit satu
sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik yang terdapat
dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan
adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 mbps
sampai dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m.
Umumya di Indonesia warna kabel yang terlilit adalah (orangeputih
orange), (hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat) dan (biruputih
biru).</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP
(Unshielded Twisted Pair) yakni menggunakan konektor RJ 45 dan untuk
mengepres kabel menggunakan tang khusus yakni Cramping tools.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="more-77"></span><strong>Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Perbaikan konektifitas merupakan tindakan
untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer
jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan
konfigurasi ulang perangkat yang diganti.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada pembahasan berikut akan membahas pada
perbaikan konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi
Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan
kegiatan belajar yang pertama.<br />
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar
disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model
ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada
slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai
dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama
maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar.
Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot
tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena
apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan
komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga
akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows
2000 dan windows XP.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2) Pemasangan Kabel pada Konektor</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan
hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat
menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down.
Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak
putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi
supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan
dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak.
Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada
konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor
BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut
dengan menggunkan multimeter.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45<br />
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel
harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam
penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika
telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kabel Lurus (Straight Cable)<br />
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu
dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan
untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel Silang (Crossover Cable)<br />
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung
satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman
(Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data
ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula
sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel
Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch
dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan
topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada
ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya
ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star<br />
Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah
setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran
data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini
banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah,
megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<strong>4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka
langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat
dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)<br />
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi
dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena
driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga
memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat
dilakukan adalah dengan cara:<br />
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Pemilihan Protocol<br />
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan
baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog
tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara
berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pengisian IP Address dan Subnetmask<br />
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan.
Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika
terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat
yang sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kelas Alamat IP Address</div>
<div style="text-align: justify;">
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas
C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada
ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi
jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak
jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak
digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan</li>
<li>Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
d) Pemilihan Workgroup<br />
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai.
Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk
sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga
tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:<br />
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
2) Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah<br />
dilakukan</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas
diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak
menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus
dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan
berhasil dapat dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
A. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan
ulang kembali dari proses paling awal yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pemasangan konektor tidak longgar</div>
<div style="text-align: justify;">
d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah<br />
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi
driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup
yang digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
B. Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan
untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah
berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam menu network tersebut kita gunakan
Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama
komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat
penentuan workgroup.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada dialog find computer kita mencari
berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan
berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat
pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood
akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan
sampai saat pengaksesan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara lain yang dapat dilakukan untuk
mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan
adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan
informasi secara lengkap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian dapat pula dilakukan dengan
menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows
Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration)</div>
<div style="text-align: justify;">
IPCONFIG (IP Configuration) memberikan
informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari
gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah
10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang
lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos
adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek<br />
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73</div>
<div style="text-align: justify;">
d) IP Addres adalah 10.1.1.7</div>
<div style="text-align: justify;">
e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer
dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping.
Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi
dengan nomor IP address yang kita hubungi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1,
jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1
berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita
berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu
berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP
Address telah berjalan dengan baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal).</div>
<div style="text-align: justify;">
Berarti komputer tersebut tidak dikenal
dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan
pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung
dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data
ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki.<br />
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows
explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik
kanan lalu klik sharing.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan sharing sistem jaringan dapat
menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari setiap komputer
client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang
banyak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai contoh sebuah komputer telah
mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer
tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan
menggunakan fasilitas printer yang ia miliki.</div>
<div class="blogger-post-footer">Terima kasih ... !!!</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1382934681854846109.post-41118738864549171292013-10-15T14:30:00.011+07:002013-10-15T14:30:57.053+07:00Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Koneksi Jaringan<div style="text-align: justify;">
<strong>Mempersiapkan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC yang Bermasalah</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan untuk melakukan perbaikan
konektifitas jaringan pada komputer client yang bermasalah harus
terlebih dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan
dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses
perbaikan konektifitas kita juga harus mengetahui jenis topologi
jaringan yang digunakan oleh komputer client tersebut. Hal ini dilakukan
agar dalam proses persiapan dan proses perbaikan kita tidak menggunakan
sistem trial and error yang berarti kita hanya mencoba-coba saja tanpa
mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya. Pada pembahasan
berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak
digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Persiapan Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Bus</div>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan topologi fisik yang menggunakan
kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm
pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua
ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karakteristik topologi Bus adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi</li>
<li>Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi<br />
collision (tabrakan data atau tercampurnya data).</li>
<li>Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah<br />
satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti</li>
<li> Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan</li>
<li>dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis
lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju,
sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal
tersebut/hanya akan dilewati signal.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Kabel dan konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah
menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup
baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan
electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio)
karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.<br />
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial
dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two)
memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan
menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus
memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar
5 mm dan biasanya berwarna gelap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.</li>
<li>TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.</li>
<li>TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card)
dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
2. Persiapan Perbaikan konektifitas pada Jaringan dengan topologi Star</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/
sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju
ke node tujuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahkan
untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada
panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum
konduksi, namun semua itu bisa diabaikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karateristik topologi Star adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.</li>
<li>Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.</li>
<li>Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya
pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain</li>
<li>Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan topologi star
menggunakan kartu jaringan jenis PCI.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel dan Konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan dalam Jaringan dengan topologi star adalah UTP
(Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang kabel yang dililit satu
sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik yang terdapat
dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan
adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 mbps
sampai dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m.
Umumya di Indonesia warna kabel yang terlilit adalah (orangeputih
orange), (hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat) dan (biruputih
biru).</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP
(Unshielded Twisted Pair) yakni menggunakan konektor RJ 45 dan untuk
mengepres kabel menggunakan tang khusus yakni Cramping tools.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="more-77"></span><strong>Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Perbaikan konektifitas merupakan tindakan
untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer
jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan
konfigurasi ulang perangkat yang diganti.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada pembahasan berikut akan membahas pada
perbaikan konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi
Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan
kegiatan belajar yang pertama.<br />
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar
disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model
ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada
slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai
dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama
maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar.
Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot
tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena
apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan
komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga
akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows
2000 dan windows XP.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2) Pemasangan Kabel pada Konektor</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan
hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat
menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down.
Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak
putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi
supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan
dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak.
Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada
konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor
BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut
dengan menggunkan multimeter.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45<br />
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel
harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam
penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika
telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kabel Lurus (Straight Cable)<br />
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu
dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan
untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel Silang (Crossover Cable)<br />
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung
satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman
(Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data
ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula
sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel
Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch
dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan
topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada
ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya
ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star<br />
Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah
setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran
data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini
banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah,
megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<strong>4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka
langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat
dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)<br />
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi
dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena
driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga
memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat
dilakukan adalah dengan cara:<br />
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Pemilihan Protocol<br />
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan
baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog
tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara
berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pengisian IP Address dan Subnetmask<br />
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan.
Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika
terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat
yang sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kelas Alamat IP Address</div>
<div style="text-align: justify;">
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas
C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada
ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi
jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak
jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak
digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan</li>
<li>Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
d) Pemilihan Workgroup<br />
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai.
Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk
sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga
tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:<br />
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
2) Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah<br />
dilakukan</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas
diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak
menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus
dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan
berhasil dapat dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
A. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan
ulang kembali dari proses paling awal yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pemasangan konektor tidak longgar</div>
<div style="text-align: justify;">
d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah<br />
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi
driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup
yang digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
B. Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan
untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah
berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam menu network tersebut kita gunakan
Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama
komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat
penentuan workgroup.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada dialog find computer kita mencari
berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan
berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat
pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood
akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan
sampai saat pengaksesan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara lain yang dapat dilakukan untuk
mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan
adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan
informasi secara lengkap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian dapat pula dilakukan dengan
menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows
Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration)</div>
<div style="text-align: justify;">
IPCONFIG (IP Configuration) memberikan
informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari
gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah
10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang
lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos
adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek<br />
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73</div>
<div style="text-align: justify;">
d) IP Addres adalah 10.1.1.7</div>
<div style="text-align: justify;">
e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer
dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping.
Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi
dengan nomor IP address yang kita hubungi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1,
jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1
berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita
berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu
berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP
Address telah berjalan dengan baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal).</div>
<div style="text-align: justify;">
Berarti komputer tersebut tidak dikenal
dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan
pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung
dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data
ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki.<br />
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows
explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik
kanan lalu klik sharing.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan sharing sistem jaringan dapat
menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari setiap komputer
client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang
banyak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai contoh sebuah komputer telah
mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer
tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan
menggunakan fasilitas printer yang ia miliki.</div>
<div class="blogger-post-footer">Terima kasih ... !!!</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1382934681854846109.post-87865594228546397552013-10-15T14:30:00.009+07:002013-10-15T14:30:47.823+07:00Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Koneksi Jaringan<div style="text-align: justify;">
<strong>Mempersiapkan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC yang Bermasalah</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan untuk melakukan perbaikan
konektifitas jaringan pada komputer client yang bermasalah harus
terlebih dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan
dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses
perbaikan konektifitas kita juga harus mengetahui jenis topologi
jaringan yang digunakan oleh komputer client tersebut. Hal ini dilakukan
agar dalam proses persiapan dan proses perbaikan kita tidak menggunakan
sistem trial and error yang berarti kita hanya mencoba-coba saja tanpa
mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya. Pada pembahasan
berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak
digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Persiapan Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Bus</div>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan topologi fisik yang menggunakan
kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm
pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua
ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karakteristik topologi Bus adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi</li>
<li>Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi<br />
collision (tabrakan data atau tercampurnya data).</li>
<li>Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah<br />
satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti</li>
<li> Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan</li>
<li>dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis
lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju,
sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal
tersebut/hanya akan dilewati signal.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Kabel dan konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah
menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup
baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan
electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio)
karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.<br />
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial
dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two)
memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan
menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus
memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar
5 mm dan biasanya berwarna gelap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.</li>
<li>TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.</li>
<li>TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card)
dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
2. Persiapan Perbaikan konektifitas pada Jaringan dengan topologi Star</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/
sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju
ke node tujuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahkan
untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada
panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum
konduksi, namun semua itu bisa diabaikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karateristik topologi Star adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.</li>
<li>Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.</li>
<li>Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya
pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain</li>
<li>Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan topologi star
menggunakan kartu jaringan jenis PCI.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel dan Konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan dalam Jaringan dengan topologi star adalah UTP
(Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang kabel yang dililit satu
sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik yang terdapat
dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan
adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 mbps
sampai dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m.
Umumya di Indonesia warna kabel yang terlilit adalah (orangeputih
orange), (hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat) dan (biruputih
biru).</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP
(Unshielded Twisted Pair) yakni menggunakan konektor RJ 45 dan untuk
mengepres kabel menggunakan tang khusus yakni Cramping tools.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="more-77"></span><strong>Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Perbaikan konektifitas merupakan tindakan
untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer
jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan
konfigurasi ulang perangkat yang diganti.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada pembahasan berikut akan membahas pada
perbaikan konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi
Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan
kegiatan belajar yang pertama.<br />
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar
disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model
ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada
slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai
dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama
maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar.
Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot
tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena
apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan
komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga
akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows
2000 dan windows XP.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2) Pemasangan Kabel pada Konektor</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan
hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat
menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down.
Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak
putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi
supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan
dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak.
Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada
konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor
BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut
dengan menggunkan multimeter.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45<br />
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel
harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam
penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika
telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kabel Lurus (Straight Cable)<br />
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu
dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan
untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel Silang (Crossover Cable)<br />
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung
satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman
(Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data
ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula
sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel
Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch
dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan
topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada
ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya
ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star<br />
Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah
setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran
data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini
banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah,
megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<strong>4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka
langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat
dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)<br />
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi
dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena
driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga
memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat
dilakukan adalah dengan cara:<br />
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Pemilihan Protocol<br />
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan
baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog
tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara
berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pengisian IP Address dan Subnetmask<br />
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan.
Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika
terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat
yang sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kelas Alamat IP Address</div>
<div style="text-align: justify;">
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas
C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada
ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi
jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak
jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak
digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan</li>
<li>Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
d) Pemilihan Workgroup<br />
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai.
Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk
sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga
tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:<br />
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
2) Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah<br />
dilakukan</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas
diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak
menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus
dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan
berhasil dapat dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
A. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan
ulang kembali dari proses paling awal yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pemasangan konektor tidak longgar</div>
<div style="text-align: justify;">
d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah<br />
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi
driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup
yang digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
B. Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan
untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah
berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam menu network tersebut kita gunakan
Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama
komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat
penentuan workgroup.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada dialog find computer kita mencari
berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan
berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat
pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood
akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan
sampai saat pengaksesan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara lain yang dapat dilakukan untuk
mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan
adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan
informasi secara lengkap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian dapat pula dilakukan dengan
menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows
Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration)</div>
<div style="text-align: justify;">
IPCONFIG (IP Configuration) memberikan
informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari
gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah
10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang
lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos
adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek<br />
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73</div>
<div style="text-align: justify;">
d) IP Addres adalah 10.1.1.7</div>
<div style="text-align: justify;">
e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer
dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping.
Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi
dengan nomor IP address yang kita hubungi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1,
jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1
berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita
berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu
berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP
Address telah berjalan dengan baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal).</div>
<div style="text-align: justify;">
Berarti komputer tersebut tidak dikenal
dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan
pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung
dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data
ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki.<br />
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows
explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik
kanan lalu klik sharing.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan sharing sistem jaringan dapat
menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari setiap komputer
client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang
banyak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai contoh sebuah komputer telah
mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer
tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan
menggunakan fasilitas printer yang ia miliki.</div>
<div class="blogger-post-footer">Terima kasih ... !!!</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1382934681854846109.post-19701731146187443722013-10-15T14:30:00.007+07:002013-10-15T14:30:35.995+07:00Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Koneksi Jaringan<div style="text-align: justify;">
<strong>Mempersiapkan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC yang Bermasalah</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan untuk melakukan perbaikan
konektifitas jaringan pada komputer client yang bermasalah harus
terlebih dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan
dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses
perbaikan konektifitas kita juga harus mengetahui jenis topologi
jaringan yang digunakan oleh komputer client tersebut. Hal ini dilakukan
agar dalam proses persiapan dan proses perbaikan kita tidak menggunakan
sistem trial and error yang berarti kita hanya mencoba-coba saja tanpa
mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya. Pada pembahasan
berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak
digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Persiapan Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Bus</div>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan topologi fisik yang menggunakan
kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm
pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua
ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karakteristik topologi Bus adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi</li>
<li>Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi<br />
collision (tabrakan data atau tercampurnya data).</li>
<li>Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah<br />
satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti</li>
<li> Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan</li>
<li>dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis
lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju,
sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal
tersebut/hanya akan dilewati signal.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Kabel dan konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah
menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup
baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan
electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio)
karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.<br />
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial
dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two)
memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan
menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus
memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar
5 mm dan biasanya berwarna gelap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.</li>
<li>TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.</li>
<li>TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card)
dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
2. Persiapan Perbaikan konektifitas pada Jaringan dengan topologi Star</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/
sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju
ke node tujuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahkan
untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada
panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum
konduksi, namun semua itu bisa diabaikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karateristik topologi Star adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.</li>
<li>Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.</li>
<li>Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya
pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain</li>
<li>Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan topologi star
menggunakan kartu jaringan jenis PCI.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel dan Konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan dalam Jaringan dengan topologi star adalah UTP
(Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang kabel yang dililit satu
sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik yang terdapat
dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan
adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 mbps
sampai dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m.
Umumya di Indonesia warna kabel yang terlilit adalah (orangeputih
orange), (hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat) dan (biruputih
biru).</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP
(Unshielded Twisted Pair) yakni menggunakan konektor RJ 45 dan untuk
mengepres kabel menggunakan tang khusus yakni Cramping tools.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="more-77"></span><strong>Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Perbaikan konektifitas merupakan tindakan
untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer
jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan
konfigurasi ulang perangkat yang diganti.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada pembahasan berikut akan membahas pada
perbaikan konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi
Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan
kegiatan belajar yang pertama.<br />
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar
disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model
ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada
slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai
dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama
maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar.
Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot
tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena
apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan
komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga
akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows
2000 dan windows XP.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2) Pemasangan Kabel pada Konektor</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan
hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat
menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down.
Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak
putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi
supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan
dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak.
Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada
konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor
BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut
dengan menggunkan multimeter.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45<br />
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel
harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam
penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika
telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kabel Lurus (Straight Cable)<br />
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu
dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan
untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel Silang (Crossover Cable)<br />
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung
satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman
(Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data
ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula
sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel
Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch
dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan
topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada
ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya
ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star<br />
Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah
setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran
data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini
banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah,
megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<strong>4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka
langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat
dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)<br />
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi
dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena
driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga
memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat
dilakukan adalah dengan cara:<br />
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Pemilihan Protocol<br />
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan
baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog
tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara
berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pengisian IP Address dan Subnetmask<br />
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan.
Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika
terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat
yang sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kelas Alamat IP Address</div>
<div style="text-align: justify;">
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas
C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada
ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi
jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak
jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak
digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan</li>
<li>Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
d) Pemilihan Workgroup<br />
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai.
Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk
sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga
tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:<br />
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
2) Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah<br />
dilakukan</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas
diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak
menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus
dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan
berhasil dapat dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
A. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan
ulang kembali dari proses paling awal yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pemasangan konektor tidak longgar</div>
<div style="text-align: justify;">
d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah<br />
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi
driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup
yang digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
B. Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan
untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah
berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam menu network tersebut kita gunakan
Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama
komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat
penentuan workgroup.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada dialog find computer kita mencari
berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan
berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat
pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood
akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan
sampai saat pengaksesan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara lain yang dapat dilakukan untuk
mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan
adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan
informasi secara lengkap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian dapat pula dilakukan dengan
menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows
Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration)</div>
<div style="text-align: justify;">
IPCONFIG (IP Configuration) memberikan
informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari
gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah
10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang
lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos
adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek<br />
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73</div>
<div style="text-align: justify;">
d) IP Addres adalah 10.1.1.7</div>
<div style="text-align: justify;">
e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer
dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping.
Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi
dengan nomor IP address yang kita hubungi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1,
jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1
berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita
berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu
berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP
Address telah berjalan dengan baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal).</div>
<div style="text-align: justify;">
Berarti komputer tersebut tidak dikenal
dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan
pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung
dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data
ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki.<br />
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows
explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik
kanan lalu klik sharing.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan sharing sistem jaringan dapat
menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari setiap komputer
client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang
banyak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai contoh sebuah komputer telah
mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer
tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan
menggunakan fasilitas printer yang ia miliki.</div>
<div class="blogger-post-footer">Terima kasih ... !!!</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1382934681854846109.post-57314301554719473282013-10-15T14:30:00.005+07:002013-10-15T14:30:25.212+07:00Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Koneksi Jaringan<div style="text-align: justify;">
<strong>Mempersiapkan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC yang Bermasalah</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan untuk melakukan perbaikan
konektifitas jaringan pada komputer client yang bermasalah harus
terlebih dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan
dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses
perbaikan konektifitas kita juga harus mengetahui jenis topologi
jaringan yang digunakan oleh komputer client tersebut. Hal ini dilakukan
agar dalam proses persiapan dan proses perbaikan kita tidak menggunakan
sistem trial and error yang berarti kita hanya mencoba-coba saja tanpa
mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya. Pada pembahasan
berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak
digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Persiapan Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Bus</div>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan topologi fisik yang menggunakan
kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm
pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua
ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karakteristik topologi Bus adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi</li>
<li>Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi<br />
collision (tabrakan data atau tercampurnya data).</li>
<li>Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah<br />
satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti</li>
<li> Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan</li>
<li>dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis
lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju,
sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal
tersebut/hanya akan dilewati signal.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Kabel dan konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah
menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup
baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan
electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio)
karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.<br />
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial
dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two)
memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan
menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus
memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar
5 mm dan biasanya berwarna gelap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.</li>
<li>TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.</li>
<li>TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card)
dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
2. Persiapan Perbaikan konektifitas pada Jaringan dengan topologi Star</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/
sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju
ke node tujuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahkan
untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada
panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum
konduksi, namun semua itu bisa diabaikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karateristik topologi Star adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.</li>
<li>Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.</li>
<li>Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya
pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain</li>
<li>Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan topologi star
menggunakan kartu jaringan jenis PCI.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel dan Konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan dalam Jaringan dengan topologi star adalah UTP
(Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang kabel yang dililit satu
sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik yang terdapat
dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan
adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 mbps
sampai dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m.
Umumya di Indonesia warna kabel yang terlilit adalah (orangeputih
orange), (hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat) dan (biruputih
biru).</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP
(Unshielded Twisted Pair) yakni menggunakan konektor RJ 45 dan untuk
mengepres kabel menggunakan tang khusus yakni Cramping tools.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="more-77"></span><strong>Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Perbaikan konektifitas merupakan tindakan
untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer
jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan
konfigurasi ulang perangkat yang diganti.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada pembahasan berikut akan membahas pada
perbaikan konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi
Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan
kegiatan belajar yang pertama.<br />
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar
disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model
ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada
slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai
dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama
maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar.
Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot
tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena
apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan
komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga
akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows
2000 dan windows XP.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2) Pemasangan Kabel pada Konektor</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan
hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat
menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down.
Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak
putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi
supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan
dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak.
Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada
konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor
BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut
dengan menggunkan multimeter.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45<br />
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel
harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam
penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika
telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kabel Lurus (Straight Cable)<br />
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu
dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan
untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel Silang (Crossover Cable)<br />
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung
satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman
(Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data
ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula
sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel
Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch
dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan
topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada
ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya
ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star<br />
Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah
setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran
data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini
banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah,
megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<strong>4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka
langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat
dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)<br />
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi
dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena
driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga
memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat
dilakukan adalah dengan cara:<br />
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Pemilihan Protocol<br />
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan
baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog
tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara
berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pengisian IP Address dan Subnetmask<br />
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan.
Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika
terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat
yang sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kelas Alamat IP Address</div>
<div style="text-align: justify;">
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas
C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada
ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi
jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak
jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak
digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan</li>
<li>Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
d) Pemilihan Workgroup<br />
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai.
Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk
sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga
tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:<br />
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
2) Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah<br />
dilakukan</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas
diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak
menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus
dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan
berhasil dapat dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
A. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan
ulang kembali dari proses paling awal yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pemasangan konektor tidak longgar</div>
<div style="text-align: justify;">
d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah<br />
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi
driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup
yang digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
B. Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan
untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah
berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam menu network tersebut kita gunakan
Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama
komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat
penentuan workgroup.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada dialog find computer kita mencari
berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan
berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat
pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood
akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan
sampai saat pengaksesan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara lain yang dapat dilakukan untuk
mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan
adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan
informasi secara lengkap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian dapat pula dilakukan dengan
menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows
Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration)</div>
<div style="text-align: justify;">
IPCONFIG (IP Configuration) memberikan
informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari
gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah
10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang
lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos
adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek<br />
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73</div>
<div style="text-align: justify;">
d) IP Addres adalah 10.1.1.7</div>
<div style="text-align: justify;">
e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer
dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping.
Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi
dengan nomor IP address yang kita hubungi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1,
jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1
berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita
berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu
berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP
Address telah berjalan dengan baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal).</div>
<div style="text-align: justify;">
Berarti komputer tersebut tidak dikenal
dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan
pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung
dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data
ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki.<br />
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows
explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik
kanan lalu klik sharing.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan sharing sistem jaringan dapat
menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari setiap komputer
client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang
banyak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai contoh sebuah komputer telah
mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer
tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan
menggunakan fasilitas printer yang ia miliki.</div>
<div class="blogger-post-footer">Terima kasih ... !!!</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1382934681854846109.post-57681479084526577082013-10-15T14:30:00.003+07:002013-10-15T14:30:14.846+07:00Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Koneksi Jaringan<div style="text-align: justify;">
<strong>Mempersiapkan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC yang Bermasalah</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan untuk melakukan perbaikan
konektifitas jaringan pada komputer client yang bermasalah harus
terlebih dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan
dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses
perbaikan konektifitas kita juga harus mengetahui jenis topologi
jaringan yang digunakan oleh komputer client tersebut. Hal ini dilakukan
agar dalam proses persiapan dan proses perbaikan kita tidak menggunakan
sistem trial and error yang berarti kita hanya mencoba-coba saja tanpa
mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya. Pada pembahasan
berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak
digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Persiapan Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Bus</div>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan topologi fisik yang menggunakan
kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm
pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua
ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karakteristik topologi Bus adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi</li>
<li>Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi<br />
collision (tabrakan data atau tercampurnya data).</li>
<li>Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah<br />
satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti</li>
<li> Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan</li>
<li>dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis
lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju,
sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal
tersebut/hanya akan dilewati signal.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Kabel dan konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah
menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup
baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan
electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio)
karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.<br />
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial
dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two)
memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan
menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus
memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar
5 mm dan biasanya berwarna gelap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.</li>
<li>TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.</li>
<li>TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card)
dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
2. Persiapan Perbaikan konektifitas pada Jaringan dengan topologi Star</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/
sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju
ke node tujuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahkan
untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada
panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum
konduksi, namun semua itu bisa diabaikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karateristik topologi Star adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.</li>
<li>Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.</li>
<li>Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya
pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain</li>
<li>Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan topologi star
menggunakan kartu jaringan jenis PCI.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel dan Konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan dalam Jaringan dengan topologi star adalah UTP
(Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang kabel yang dililit satu
sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik yang terdapat
dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan
adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 mbps
sampai dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m.
Umumya di Indonesia warna kabel yang terlilit adalah (orangeputih
orange), (hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat) dan (biruputih
biru).</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP
(Unshielded Twisted Pair) yakni menggunakan konektor RJ 45 dan untuk
mengepres kabel menggunakan tang khusus yakni Cramping tools.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="more-77"></span><strong>Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Perbaikan konektifitas merupakan tindakan
untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer
jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan
konfigurasi ulang perangkat yang diganti.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada pembahasan berikut akan membahas pada
perbaikan konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi
Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan
kegiatan belajar yang pertama.<br />
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar
disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model
ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada
slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai
dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama
maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar.
Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot
tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena
apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan
komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga
akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows
2000 dan windows XP.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2) Pemasangan Kabel pada Konektor</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan
hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat
menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down.
Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak
putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi
supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan
dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak.
Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada
konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor
BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut
dengan menggunkan multimeter.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45<br />
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel
harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam
penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika
telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kabel Lurus (Straight Cable)<br />
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu
dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan
untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel Silang (Crossover Cable)<br />
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung
satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman
(Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data
ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula
sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel
Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch
dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan
topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada
ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya
ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star<br />
Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah
setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran
data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini
banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah,
megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<strong>4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka
langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat
dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)<br />
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi
dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena
driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga
memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat
dilakukan adalah dengan cara:<br />
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Pemilihan Protocol<br />
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan
baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog
tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara
berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pengisian IP Address dan Subnetmask<br />
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan.
Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika
terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat
yang sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kelas Alamat IP Address</div>
<div style="text-align: justify;">
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas
C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada
ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi
jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak
jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak
digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan</li>
<li>Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
d) Pemilihan Workgroup<br />
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai.
Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk
sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga
tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:<br />
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
2) Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah<br />
dilakukan</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas
diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak
menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus
dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan
berhasil dapat dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
A. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan
ulang kembali dari proses paling awal yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pemasangan konektor tidak longgar</div>
<div style="text-align: justify;">
d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah<br />
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi
driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup
yang digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
B. Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan
untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah
berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam menu network tersebut kita gunakan
Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama
komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat
penentuan workgroup.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada dialog find computer kita mencari
berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan
berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat
pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood
akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan
sampai saat pengaksesan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara lain yang dapat dilakukan untuk
mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan
adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan
informasi secara lengkap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian dapat pula dilakukan dengan
menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows
Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration)</div>
<div style="text-align: justify;">
IPCONFIG (IP Configuration) memberikan
informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari
gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah
10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang
lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos
adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek<br />
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73</div>
<div style="text-align: justify;">
d) IP Addres adalah 10.1.1.7</div>
<div style="text-align: justify;">
e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer
dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping.
Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi
dengan nomor IP address yang kita hubungi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1,
jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1
berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita
berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu
berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP
Address telah berjalan dengan baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal).</div>
<div style="text-align: justify;">
Berarti komputer tersebut tidak dikenal
dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan
pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung
dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data
ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki.<br />
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows
explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik
kanan lalu klik sharing.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan sharing sistem jaringan dapat
menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari setiap komputer
client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang
banyak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai contoh sebuah komputer telah
mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer
tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan
menggunakan fasilitas printer yang ia miliki.</div>
<div class="blogger-post-footer">Terima kasih ... !!!</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1382934681854846109.post-62683916424034534882013-10-15T14:30:00.001+07:002013-10-15T14:30:06.139+07:00Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Koneksi Jaringan<div style="text-align: justify;">
<strong>Mempersiapkan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC yang Bermasalah</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan untuk melakukan perbaikan
konektifitas jaringan pada komputer client yang bermasalah harus
terlebih dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan
dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses
perbaikan konektifitas kita juga harus mengetahui jenis topologi
jaringan yang digunakan oleh komputer client tersebut. Hal ini dilakukan
agar dalam proses persiapan dan proses perbaikan kita tidak menggunakan
sistem trial and error yang berarti kita hanya mencoba-coba saja tanpa
mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya. Pada pembahasan
berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak
digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Persiapan Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Bus</div>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan topologi fisik yang menggunakan
kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm
pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua
ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karakteristik topologi Bus adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi</li>
<li>Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi<br />
collision (tabrakan data atau tercampurnya data).</li>
<li>Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah<br />
satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti</li>
<li> Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan</li>
<li>dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis
lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju,
sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal
tersebut/hanya akan dilewati signal.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Kabel dan konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah
menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup
baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan
electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio)
karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.<br />
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial
dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two)
memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan
menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus
memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar
5 mm dan biasanya berwarna gelap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.</li>
<li>TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.</li>
<li>TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card)
dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
2. Persiapan Perbaikan konektifitas pada Jaringan dengan topologi Star</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/
sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju
ke node tujuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahkan
untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada
panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum
konduksi, namun semua itu bisa diabaikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karateristik topologi Star adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.</li>
<li>Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.</li>
<li>Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya
pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain</li>
<li>Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan topologi star
menggunakan kartu jaringan jenis PCI.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel dan Konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan dalam Jaringan dengan topologi star adalah UTP
(Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang kabel yang dililit satu
sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik yang terdapat
dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan
adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 mbps
sampai dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m.
Umumya di Indonesia warna kabel yang terlilit adalah (orangeputih
orange), (hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat) dan (biruputih
biru).</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP
(Unshielded Twisted Pair) yakni menggunakan konektor RJ 45 dan untuk
mengepres kabel menggunakan tang khusus yakni Cramping tools.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="more-77"></span><strong>Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Perbaikan konektifitas merupakan tindakan
untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer
jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan
konfigurasi ulang perangkat yang diganti.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada pembahasan berikut akan membahas pada
perbaikan konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi
Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan
kegiatan belajar yang pertama.<br />
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar
disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model
ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada
slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai
dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama
maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar.
Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot
tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena
apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan
komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga
akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows
2000 dan windows XP.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2) Pemasangan Kabel pada Konektor</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan
hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat
menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down.
Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak
putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi
supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan
dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak.
Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada
konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor
BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut
dengan menggunkan multimeter.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45<br />
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel
harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam
penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika
telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kabel Lurus (Straight Cable)<br />
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu
dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan
untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel Silang (Crossover Cable)<br />
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung
satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman
(Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data
ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula
sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel
Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch
dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan
topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada
ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya
ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star<br />
Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah
setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran
data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini
banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah,
megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<strong>4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka
langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat
dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)<br />
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi
dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena
driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga
memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat
dilakukan adalah dengan cara:<br />
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Pemilihan Protocol<br />
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan
baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog
tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara
berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pengisian IP Address dan Subnetmask<br />
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan.
Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika
terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat
yang sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kelas Alamat IP Address</div>
<div style="text-align: justify;">
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas
C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada
ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi
jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak
jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak
digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan</li>
<li>Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
d) Pemilihan Workgroup<br />
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai.
Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk
sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga
tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:<br />
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
2) Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah<br />
dilakukan</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas
diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak
menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus
dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan
berhasil dapat dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
A. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan
ulang kembali dari proses paling awal yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pemasangan konektor tidak longgar</div>
<div style="text-align: justify;">
d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah<br />
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi
driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup
yang digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
B. Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan
untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah
berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam menu network tersebut kita gunakan
Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama
komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat
penentuan workgroup.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada dialog find computer kita mencari
berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan
berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat
pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood
akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan
sampai saat pengaksesan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara lain yang dapat dilakukan untuk
mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan
adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan
informasi secara lengkap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian dapat pula dilakukan dengan
menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows
Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration)</div>
<div style="text-align: justify;">
IPCONFIG (IP Configuration) memberikan
informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari
gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah
10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang
lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos
adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek<br />
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73</div>
<div style="text-align: justify;">
d) IP Addres adalah 10.1.1.7</div>
<div style="text-align: justify;">
e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer
dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping.
Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi
dengan nomor IP address yang kita hubungi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1,
jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1
berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita
berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu
berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP
Address telah berjalan dengan baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal).</div>
<div style="text-align: justify;">
Berarti komputer tersebut tidak dikenal
dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan
pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung
dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data
ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki.<br />
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows
explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik
kanan lalu klik sharing.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan sharing sistem jaringan dapat
menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari setiap komputer
client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang
banyak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai contoh sebuah komputer telah
mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer
tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan
menggunakan fasilitas printer yang ia miliki.</div>
<div class="blogger-post-footer">Terima kasih ... !!!</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1382934681854846109.post-85766262415501582012013-10-15T14:29:00.009+07:002013-10-15T14:29:57.359+07:00Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Koneksi Jaringan<div style="text-align: justify;">
<strong>Mempersiapkan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC yang Bermasalah</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan untuk melakukan perbaikan
konektifitas jaringan pada komputer client yang bermasalah harus
terlebih dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan
dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses
perbaikan konektifitas kita juga harus mengetahui jenis topologi
jaringan yang digunakan oleh komputer client tersebut. Hal ini dilakukan
agar dalam proses persiapan dan proses perbaikan kita tidak menggunakan
sistem trial and error yang berarti kita hanya mencoba-coba saja tanpa
mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya. Pada pembahasan
berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak
digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Persiapan Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Bus</div>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan topologi fisik yang menggunakan
kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm
pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua
ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karakteristik topologi Bus adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi</li>
<li>Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi<br />
collision (tabrakan data atau tercampurnya data).</li>
<li>Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah<br />
satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti</li>
<li> Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan</li>
<li>dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis
lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju,
sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal
tersebut/hanya akan dilewati signal.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Kabel dan konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah
menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup
baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan
electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio)
karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.<br />
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial
dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two)
memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan
menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus
memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar
5 mm dan biasanya berwarna gelap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.</li>
<li>TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.</li>
<li>TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card)
dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
2. Persiapan Perbaikan konektifitas pada Jaringan dengan topologi Star</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/
sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju
ke node tujuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahkan
untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada
panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum
konduksi, namun semua itu bisa diabaikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karateristik topologi Star adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.</li>
<li>Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.</li>
<li>Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya
pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain</li>
<li>Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan topologi star
menggunakan kartu jaringan jenis PCI.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel dan Konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan dalam Jaringan dengan topologi star adalah UTP
(Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang kabel yang dililit satu
sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik yang terdapat
dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan
adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 mbps
sampai dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m.
Umumya di Indonesia warna kabel yang terlilit adalah (orangeputih
orange), (hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat) dan (biruputih
biru).</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP
(Unshielded Twisted Pair) yakni menggunakan konektor RJ 45 dan untuk
mengepres kabel menggunakan tang khusus yakni Cramping tools.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="more-77"></span><strong>Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Perbaikan konektifitas merupakan tindakan
untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer
jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan
konfigurasi ulang perangkat yang diganti.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada pembahasan berikut akan membahas pada
perbaikan konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi
Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan
kegiatan belajar yang pertama.<br />
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar
disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model
ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada
slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai
dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama
maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar.
Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot
tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena
apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan
komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga
akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows
2000 dan windows XP.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2) Pemasangan Kabel pada Konektor</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan
hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat
menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down.
Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak
putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi
supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan
dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak.
Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada
konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor
BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut
dengan menggunkan multimeter.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45<br />
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel
harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam
penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika
telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kabel Lurus (Straight Cable)<br />
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu
dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan
untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel Silang (Crossover Cable)<br />
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung
satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman
(Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data
ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula
sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel
Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch
dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan
topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada
ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya
ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star<br />
Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah
setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran
data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini
banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah,
megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<strong>4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka
langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat
dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)<br />
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi
dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena
driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga
memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat
dilakukan adalah dengan cara:<br />
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Pemilihan Protocol<br />
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan
baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog
tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara
berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pengisian IP Address dan Subnetmask<br />
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan.
Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika
terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat
yang sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kelas Alamat IP Address</div>
<div style="text-align: justify;">
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas
C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada
ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi
jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak
jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak
digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan</li>
<li>Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
d) Pemilihan Workgroup<br />
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai.
Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk
sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga
tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:<br />
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
2) Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah<br />
dilakukan</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas
diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak
menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus
dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan
berhasil dapat dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
A. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan
ulang kembali dari proses paling awal yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pemasangan konektor tidak longgar</div>
<div style="text-align: justify;">
d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah<br />
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi
driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup
yang digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
B. Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan
untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah
berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam menu network tersebut kita gunakan
Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama
komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat
penentuan workgroup.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada dialog find computer kita mencari
berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan
berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat
pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood
akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan
sampai saat pengaksesan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara lain yang dapat dilakukan untuk
mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan
adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan
informasi secara lengkap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian dapat pula dilakukan dengan
menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows
Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration)</div>
<div style="text-align: justify;">
IPCONFIG (IP Configuration) memberikan
informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari
gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah
10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang
lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos
adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek<br />
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73</div>
<div style="text-align: justify;">
d) IP Addres adalah 10.1.1.7</div>
<div style="text-align: justify;">
e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer
dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping.
Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi
dengan nomor IP address yang kita hubungi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1,
jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1
berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita
berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu
berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP
Address telah berjalan dengan baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal).</div>
<div style="text-align: justify;">
Berarti komputer tersebut tidak dikenal
dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan
pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung
dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data
ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki.<br />
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows
explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik
kanan lalu klik sharing.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan sharing sistem jaringan dapat
menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari setiap komputer
client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang
banyak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai contoh sebuah komputer telah
mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer
tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan
menggunakan fasilitas printer yang ia miliki.</div>
<div class="blogger-post-footer">Terima kasih ... !!!</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1382934681854846109.post-72801895416911888302013-10-15T14:29:00.007+07:002013-10-15T14:29:47.997+07:00Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Koneksi Jaringan<div style="text-align: justify;">
<strong>Mempersiapkan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC yang Bermasalah</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan untuk melakukan perbaikan
konektifitas jaringan pada komputer client yang bermasalah harus
terlebih dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan
dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses
perbaikan konektifitas kita juga harus mengetahui jenis topologi
jaringan yang digunakan oleh komputer client tersebut. Hal ini dilakukan
agar dalam proses persiapan dan proses perbaikan kita tidak menggunakan
sistem trial and error yang berarti kita hanya mencoba-coba saja tanpa
mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya. Pada pembahasan
berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak
digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Persiapan Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Bus</div>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan topologi fisik yang menggunakan
kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm
pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua
ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karakteristik topologi Bus adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi</li>
<li>Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi<br />
collision (tabrakan data atau tercampurnya data).</li>
<li>Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah<br />
satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti</li>
<li> Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan</li>
<li>dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis
lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju,
sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal
tersebut/hanya akan dilewati signal.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Kabel dan konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah
menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup
baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan
electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio)
karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.<br />
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial
dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two)
memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan
menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus
memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar
5 mm dan biasanya berwarna gelap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.</li>
<li>TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.</li>
<li>TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card)
dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
2. Persiapan Perbaikan konektifitas pada Jaringan dengan topologi Star</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/
sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju
ke node tujuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahkan
untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada
panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum
konduksi, namun semua itu bisa diabaikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karateristik topologi Star adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.</li>
<li>Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.</li>
<li>Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya
pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain</li>
<li>Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan topologi star
menggunakan kartu jaringan jenis PCI.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel dan Konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan dalam Jaringan dengan topologi star adalah UTP
(Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang kabel yang dililit satu
sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik yang terdapat
dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan
adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 mbps
sampai dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m.
Umumya di Indonesia warna kabel yang terlilit adalah (orangeputih
orange), (hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat) dan (biruputih
biru).</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP
(Unshielded Twisted Pair) yakni menggunakan konektor RJ 45 dan untuk
mengepres kabel menggunakan tang khusus yakni Cramping tools.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="more-77"></span><strong>Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Perbaikan konektifitas merupakan tindakan
untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer
jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan
konfigurasi ulang perangkat yang diganti.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada pembahasan berikut akan membahas pada
perbaikan konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi
Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan
kegiatan belajar yang pertama.<br />
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar
disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model
ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada
slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai
dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama
maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar.
Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot
tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena
apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan
komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga
akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows
2000 dan windows XP.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2) Pemasangan Kabel pada Konektor</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan
hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat
menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down.
Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak
putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi
supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan
dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak.
Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada
konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor
BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut
dengan menggunkan multimeter.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45<br />
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel
harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam
penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika
telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kabel Lurus (Straight Cable)<br />
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu
dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan
untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel Silang (Crossover Cable)<br />
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung
satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman
(Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data
ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula
sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel
Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch
dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan
topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada
ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya
ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star<br />
Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah
setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran
data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini
banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah,
megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<strong>4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka
langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat
dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)<br />
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi
dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena
driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga
memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat
dilakukan adalah dengan cara:<br />
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Pemilihan Protocol<br />
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan
baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog
tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara
berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pengisian IP Address dan Subnetmask<br />
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan.
Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika
terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat
yang sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kelas Alamat IP Address</div>
<div style="text-align: justify;">
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas
C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada
ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi
jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak
jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak
digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan</li>
<li>Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
d) Pemilihan Workgroup<br />
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai.
Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk
sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga
tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:<br />
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
2) Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah<br />
dilakukan</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas
diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak
menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus
dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan
berhasil dapat dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
A. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan
ulang kembali dari proses paling awal yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pemasangan konektor tidak longgar</div>
<div style="text-align: justify;">
d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah<br />
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi
driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup
yang digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
B. Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan
untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah
berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam menu network tersebut kita gunakan
Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama
komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat
penentuan workgroup.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada dialog find computer kita mencari
berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan
berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat
pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood
akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan
sampai saat pengaksesan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara lain yang dapat dilakukan untuk
mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan
adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan
informasi secara lengkap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian dapat pula dilakukan dengan
menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows
Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration)</div>
<div style="text-align: justify;">
IPCONFIG (IP Configuration) memberikan
informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari
gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah
10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang
lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos
adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek<br />
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73</div>
<div style="text-align: justify;">
d) IP Addres adalah 10.1.1.7</div>
<div style="text-align: justify;">
e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer
dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping.
Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi
dengan nomor IP address yang kita hubungi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1,
jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1
berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita
berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu
berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP
Address telah berjalan dengan baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal).</div>
<div style="text-align: justify;">
Berarti komputer tersebut tidak dikenal
dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan
pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung
dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data
ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki.<br />
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows
explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik
kanan lalu klik sharing.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan sharing sistem jaringan dapat
menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari setiap komputer
client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang
banyak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai contoh sebuah komputer telah
mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer
tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan
menggunakan fasilitas printer yang ia miliki.</div>
<div class="blogger-post-footer">Terima kasih ... !!!</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1382934681854846109.post-78007394138986376822013-10-15T14:29:00.005+07:002013-10-15T14:29:39.615+07:00Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Koneksi Jaringan<div style="text-align: justify;">
<strong>Mempersiapkan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC yang Bermasalah</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan untuk melakukan perbaikan
konektifitas jaringan pada komputer client yang bermasalah harus
terlebih dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan
dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses
perbaikan konektifitas kita juga harus mengetahui jenis topologi
jaringan yang digunakan oleh komputer client tersebut. Hal ini dilakukan
agar dalam proses persiapan dan proses perbaikan kita tidak menggunakan
sistem trial and error yang berarti kita hanya mencoba-coba saja tanpa
mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya. Pada pembahasan
berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak
digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Persiapan Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Bus</div>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan topologi fisik yang menggunakan
kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm
pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua
ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karakteristik topologi Bus adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi</li>
<li>Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi<br />
collision (tabrakan data atau tercampurnya data).</li>
<li>Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah<br />
satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti</li>
<li> Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan</li>
<li>dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis
lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju,
sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal
tersebut/hanya akan dilewati signal.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Kabel dan konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah
menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup
baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan
electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio)
karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.<br />
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial
dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two)
memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan
menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus
memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar
5 mm dan biasanya berwarna gelap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.</li>
<li>TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.</li>
<li>TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card)
dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
2. Persiapan Perbaikan konektifitas pada Jaringan dengan topologi Star</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/
sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju
ke node tujuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahkan
untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada
panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum
konduksi, namun semua itu bisa diabaikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karateristik topologi Star adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.</li>
<li>Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.</li>
<li>Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya
pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain</li>
<li>Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan topologi star
menggunakan kartu jaringan jenis PCI.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel dan Konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan dalam Jaringan dengan topologi star adalah UTP
(Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang kabel yang dililit satu
sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik yang terdapat
dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan
adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 mbps
sampai dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m.
Umumya di Indonesia warna kabel yang terlilit adalah (orangeputih
orange), (hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat) dan (biruputih
biru).</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP
(Unshielded Twisted Pair) yakni menggunakan konektor RJ 45 dan untuk
mengepres kabel menggunakan tang khusus yakni Cramping tools.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="more-77"></span><strong>Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Perbaikan konektifitas merupakan tindakan
untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer
jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan
konfigurasi ulang perangkat yang diganti.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada pembahasan berikut akan membahas pada
perbaikan konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi
Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan
kegiatan belajar yang pertama.<br />
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar
disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model
ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada
slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai
dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama
maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar.
Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot
tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena
apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan
komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga
akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows
2000 dan windows XP.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2) Pemasangan Kabel pada Konektor</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan
hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat
menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down.
Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak
putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi
supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan
dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak.
Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada
konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor
BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut
dengan menggunkan multimeter.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45<br />
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel
harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam
penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika
telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kabel Lurus (Straight Cable)<br />
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu
dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan
untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel Silang (Crossover Cable)<br />
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung
satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman
(Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data
ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula
sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel
Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch
dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan
topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada
ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya
ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star<br />
Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah
setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran
data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini
banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah,
megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<strong>4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka
langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat
dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)<br />
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi
dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena
driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga
memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat
dilakukan adalah dengan cara:<br />
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Pemilihan Protocol<br />
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan
baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog
tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara
berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pengisian IP Address dan Subnetmask<br />
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan.
Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika
terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat
yang sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kelas Alamat IP Address</div>
<div style="text-align: justify;">
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas
C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada
ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi
jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak
jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak
digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan</li>
<li>Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
d) Pemilihan Workgroup<br />
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai.
Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk
sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga
tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:<br />
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
2) Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah<br />
dilakukan</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas
diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak
menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus
dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan
berhasil dapat dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
A. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan
ulang kembali dari proses paling awal yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pemasangan konektor tidak longgar</div>
<div style="text-align: justify;">
d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah<br />
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi
driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup
yang digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
B. Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan
untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah
berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam menu network tersebut kita gunakan
Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama
komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat
penentuan workgroup.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada dialog find computer kita mencari
berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan
berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat
pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood
akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan
sampai saat pengaksesan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara lain yang dapat dilakukan untuk
mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan
adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan
informasi secara lengkap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian dapat pula dilakukan dengan
menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows
Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration)</div>
<div style="text-align: justify;">
IPCONFIG (IP Configuration) memberikan
informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari
gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah
10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang
lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos
adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek<br />
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73</div>
<div style="text-align: justify;">
d) IP Addres adalah 10.1.1.7</div>
<div style="text-align: justify;">
e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer
dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping.
Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi
dengan nomor IP address yang kita hubungi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1,
jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1
berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita
berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu
berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP
Address telah berjalan dengan baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal).</div>
<div style="text-align: justify;">
Berarti komputer tersebut tidak dikenal
dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan
pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung
dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data
ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki.<br />
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows
explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik
kanan lalu klik sharing.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan sharing sistem jaringan dapat
menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari setiap komputer
client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang
banyak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai contoh sebuah komputer telah
mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer
tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan
menggunakan fasilitas printer yang ia miliki.</div>
<div class="blogger-post-footer">Terima kasih ... !!!</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1382934681854846109.post-5088273767279322382013-10-15T14:29:00.003+07:002013-10-15T14:29:31.038+07:00Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Koneksi Jaringan<div style="text-align: justify;">
<strong>Mempersiapkan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC yang Bermasalah</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan untuk melakukan perbaikan
konektifitas jaringan pada komputer client yang bermasalah harus
terlebih dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan
dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses
perbaikan konektifitas kita juga harus mengetahui jenis topologi
jaringan yang digunakan oleh komputer client tersebut. Hal ini dilakukan
agar dalam proses persiapan dan proses perbaikan kita tidak menggunakan
sistem trial and error yang berarti kita hanya mencoba-coba saja tanpa
mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya. Pada pembahasan
berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak
digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Persiapan Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Bus</div>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan topologi fisik yang menggunakan
kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm
pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua
ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karakteristik topologi Bus adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi</li>
<li>Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi<br />
collision (tabrakan data atau tercampurnya data).</li>
<li>Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah<br />
satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti</li>
<li> Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan</li>
<li>dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis
lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju,
sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal
tersebut/hanya akan dilewati signal.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Kabel dan konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah
menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup
baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan
electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio)
karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.<br />
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial
dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two)
memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan
menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus
memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar
5 mm dan biasanya berwarna gelap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.</li>
<li>TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.</li>
<li>TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card)
dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
2. Persiapan Perbaikan konektifitas pada Jaringan dengan topologi Star</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/
sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju
ke node tujuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahkan
untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada
panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum
konduksi, namun semua itu bisa diabaikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karateristik topologi Star adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.</li>
<li>Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.</li>
<li>Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya
pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain</li>
<li>Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan topologi star
menggunakan kartu jaringan jenis PCI.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel dan Konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan dalam Jaringan dengan topologi star adalah UTP
(Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang kabel yang dililit satu
sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik yang terdapat
dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan
adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 mbps
sampai dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m.
Umumya di Indonesia warna kabel yang terlilit adalah (orangeputih
orange), (hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat) dan (biruputih
biru).</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP
(Unshielded Twisted Pair) yakni menggunakan konektor RJ 45 dan untuk
mengepres kabel menggunakan tang khusus yakni Cramping tools.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="more-77"></span><strong>Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Perbaikan konektifitas merupakan tindakan
untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer
jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan
konfigurasi ulang perangkat yang diganti.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada pembahasan berikut akan membahas pada
perbaikan konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi
Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan
kegiatan belajar yang pertama.<br />
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar
disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model
ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada
slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai
dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama
maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar.
Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot
tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena
apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan
komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga
akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows
2000 dan windows XP.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2) Pemasangan Kabel pada Konektor</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan
hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat
menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down.
Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak
putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi
supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan
dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak.
Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada
konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor
BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut
dengan menggunkan multimeter.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45<br />
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel
harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam
penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika
telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kabel Lurus (Straight Cable)<br />
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu
dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan
untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel Silang (Crossover Cable)<br />
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung
satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman
(Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data
ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula
sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel
Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch
dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan
topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada
ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya
ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star<br />
Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah
setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran
data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini
banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah,
megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<strong>4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka
langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat
dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)<br />
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi
dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena
driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga
memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat
dilakukan adalah dengan cara:<br />
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Pemilihan Protocol<br />
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan
baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog
tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara
berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pengisian IP Address dan Subnetmask<br />
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan.
Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika
terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat
yang sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kelas Alamat IP Address</div>
<div style="text-align: justify;">
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas
C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada
ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi
jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak
jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak
digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan</li>
<li>Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
d) Pemilihan Workgroup<br />
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai.
Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk
sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga
tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:<br />
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
2) Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah<br />
dilakukan</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas
diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak
menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus
dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan
berhasil dapat dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
A. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan
ulang kembali dari proses paling awal yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pemasangan konektor tidak longgar</div>
<div style="text-align: justify;">
d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah<br />
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi
driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup
yang digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
B. Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan
untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah
berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam menu network tersebut kita gunakan
Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama
komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat
penentuan workgroup.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada dialog find computer kita mencari
berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan
berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat
pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood
akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan
sampai saat pengaksesan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara lain yang dapat dilakukan untuk
mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan
adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan
informasi secara lengkap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian dapat pula dilakukan dengan
menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows
Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration)</div>
<div style="text-align: justify;">
IPCONFIG (IP Configuration) memberikan
informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari
gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah
10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang
lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos
adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek<br />
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73</div>
<div style="text-align: justify;">
d) IP Addres adalah 10.1.1.7</div>
<div style="text-align: justify;">
e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer
dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping.
Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi
dengan nomor IP address yang kita hubungi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1,
jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1
berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita
berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu
berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP
Address telah berjalan dengan baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal).</div>
<div style="text-align: justify;">
Berarti komputer tersebut tidak dikenal
dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan
pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung
dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data
ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki.<br />
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows
explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik
kanan lalu klik sharing.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan sharing sistem jaringan dapat
menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari setiap komputer
client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang
banyak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai contoh sebuah komputer telah
mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer
tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan
menggunakan fasilitas printer yang ia miliki.</div>
<div class="blogger-post-footer">Terima kasih ... !!!</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1382934681854846109.post-39562944768675132482013-10-15T14:29:00.001+07:002013-10-15T14:29:01.908+07:00Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Koneksi Jaringan<div style="text-align: justify;">
<strong>Mempersiapkan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC yang Bermasalah</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan untuk melakukan perbaikan
konektifitas jaringan pada komputer client yang bermasalah harus
terlebih dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan
dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses
perbaikan konektifitas kita juga harus mengetahui jenis topologi
jaringan yang digunakan oleh komputer client tersebut. Hal ini dilakukan
agar dalam proses persiapan dan proses perbaikan kita tidak menggunakan
sistem trial and error yang berarti kita hanya mencoba-coba saja tanpa
mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya. Pada pembahasan
berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak
digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Persiapan Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Bus</div>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan topologi fisik yang menggunakan
kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm
pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua
ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karakteristik topologi Bus adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi</li>
<li>Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi<br />
collision (tabrakan data atau tercampurnya data).</li>
<li>Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah<br />
satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti</li>
<li> Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan</li>
<li>dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis
lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju,
sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal
tersebut/hanya akan dilewati signal.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Kabel dan konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah
menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup
baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan
electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio)
karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.<br />
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial
dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two)
memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan
menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus
memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar
5 mm dan biasanya berwarna gelap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.</li>
<li>TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.</li>
<li>TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card)
dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
2. Persiapan Perbaikan konektifitas pada Jaringan dengan topologi Star</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/
sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju
ke node tujuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahkan
untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada
panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum
konduksi, namun semua itu bisa diabaikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karateristik topologi Star adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.</li>
<li>Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.</li>
<li>Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya
pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain</li>
<li>Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan topologi star
menggunakan kartu jaringan jenis PCI.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel dan Konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan dalam Jaringan dengan topologi star adalah UTP
(Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang kabel yang dililit satu
sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik yang terdapat
dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan
adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 mbps
sampai dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m.
Umumya di Indonesia warna kabel yang terlilit adalah (orangeputih
orange), (hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat) dan (biruputih
biru).</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP
(Unshielded Twisted Pair) yakni menggunakan konektor RJ 45 dan untuk
mengepres kabel menggunakan tang khusus yakni Cramping tools.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="more-77"></span><strong>Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Perbaikan konektifitas merupakan tindakan
untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer
jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan
konfigurasi ulang perangkat yang diganti.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada pembahasan berikut akan membahas pada
perbaikan konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi
Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan
kegiatan belajar yang pertama.<br />
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar
disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model
ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada
slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai
dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama
maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar.
Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot
tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena
apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan
komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga
akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows
2000 dan windows XP.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2) Pemasangan Kabel pada Konektor</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan
hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat
menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down.
Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak
putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi
supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan
dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak.
Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada
konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor
BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut
dengan menggunkan multimeter.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45<br />
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel
harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam
penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika
telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kabel Lurus (Straight Cable)<br />
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu
dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan
untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel Silang (Crossover Cable)<br />
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung
satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman
(Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data
ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula
sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel
Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch
dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan
topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada
ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya
ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star<br />
Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah
setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran
data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini
banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah,
megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<strong>4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka
langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat
dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)<br />
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi
dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena
driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga
memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat
dilakukan adalah dengan cara:<br />
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Pemilihan Protocol<br />
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan
baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog
tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara
berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pengisian IP Address dan Subnetmask<br />
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan.
Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika
terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat
yang sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kelas Alamat IP Address</div>
<div style="text-align: justify;">
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas
C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada
ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi
jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak
jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak
digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan</li>
<li>Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
d) Pemilihan Workgroup<br />
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai.
Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk
sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga
tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:<br />
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
2) Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah<br />
dilakukan</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas
diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak
menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus
dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan
berhasil dapat dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
A. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan
ulang kembali dari proses paling awal yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pemasangan konektor tidak longgar</div>
<div style="text-align: justify;">
d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah<br />
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi
driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup
yang digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
B. Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan
untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah
berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam menu network tersebut kita gunakan
Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama
komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat
penentuan workgroup.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada dialog find computer kita mencari
berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan
berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat
pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood
akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan
sampai saat pengaksesan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara lain yang dapat dilakukan untuk
mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan
adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan
informasi secara lengkap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian dapat pula dilakukan dengan
menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows
Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration)</div>
<div style="text-align: justify;">
IPCONFIG (IP Configuration) memberikan
informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari
gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah
10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang
lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos
adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek<br />
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73</div>
<div style="text-align: justify;">
d) IP Addres adalah 10.1.1.7</div>
<div style="text-align: justify;">
e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer
dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping.
Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi
dengan nomor IP address yang kita hubungi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1,
jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1
berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita
berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu
berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP
Address telah berjalan dengan baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal).</div>
<div style="text-align: justify;">
Berarti komputer tersebut tidak dikenal
dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan
pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung
dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data
ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki.<br />
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows
explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik
kanan lalu klik sharing.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan sharing sistem jaringan dapat
menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari setiap komputer
client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang
banyak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai contoh sebuah komputer telah
mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer
tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan
menggunakan fasilitas printer yang ia miliki.</div>
<div class="blogger-post-footer">Terima kasih ... !!!</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1382934681854846109.post-66225179981744996372013-10-15T14:28:00.009+07:002013-10-15T14:28:52.215+07:00Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Koneksi Jaringan<div style="text-align: justify;">
<strong>Mempersiapkan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC yang Bermasalah</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan untuk melakukan perbaikan
konektifitas jaringan pada komputer client yang bermasalah harus
terlebih dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan
dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses
perbaikan konektifitas kita juga harus mengetahui jenis topologi
jaringan yang digunakan oleh komputer client tersebut. Hal ini dilakukan
agar dalam proses persiapan dan proses perbaikan kita tidak menggunakan
sistem trial and error yang berarti kita hanya mencoba-coba saja tanpa
mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya. Pada pembahasan
berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak
digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Persiapan Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Bus</div>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan topologi fisik yang menggunakan
kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm
pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua
ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karakteristik topologi Bus adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi</li>
<li>Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi<br />
collision (tabrakan data atau tercampurnya data).</li>
<li>Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah<br />
satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti</li>
<li> Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan</li>
<li>dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis
lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju,
sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal
tersebut/hanya akan dilewati signal.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Kabel dan konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah
menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup
baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan
electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio)
karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.<br />
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial
dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two)
memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan
menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus
memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar
5 mm dan biasanya berwarna gelap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.</li>
<li>TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.</li>
<li>TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card)
dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
2. Persiapan Perbaikan konektifitas pada Jaringan dengan topologi Star</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/
sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju
ke node tujuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahkan
untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada
panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum
konduksi, namun semua itu bisa diabaikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karateristik topologi Star adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.</li>
<li>Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.</li>
<li>Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya
pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain</li>
<li>Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan topologi star
menggunakan kartu jaringan jenis PCI.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel dan Konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan dalam Jaringan dengan topologi star adalah UTP
(Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang kabel yang dililit satu
sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik yang terdapat
dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan
adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 mbps
sampai dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m.
Umumya di Indonesia warna kabel yang terlilit adalah (orangeputih
orange), (hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat) dan (biruputih
biru).</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP
(Unshielded Twisted Pair) yakni menggunakan konektor RJ 45 dan untuk
mengepres kabel menggunakan tang khusus yakni Cramping tools.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="more-77"></span><strong>Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Perbaikan konektifitas merupakan tindakan
untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer
jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan
konfigurasi ulang perangkat yang diganti.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada pembahasan berikut akan membahas pada
perbaikan konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi
Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan
kegiatan belajar yang pertama.<br />
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar
disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model
ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada
slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai
dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama
maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar.
Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot
tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena
apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan
komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga
akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows
2000 dan windows XP.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2) Pemasangan Kabel pada Konektor</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan
hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat
menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down.
Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak
putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi
supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan
dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak.
Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada
konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor
BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut
dengan menggunkan multimeter.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45<br />
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel
harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam
penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika
telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kabel Lurus (Straight Cable)<br />
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu
dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan
untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel Silang (Crossover Cable)<br />
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung
satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman
(Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data
ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula
sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel
Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch
dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan
topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada
ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya
ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star<br />
Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah
setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran
data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini
banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah,
megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<strong>4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka
langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat
dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)<br />
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi
dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena
driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga
memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat
dilakukan adalah dengan cara:<br />
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Pemilihan Protocol<br />
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan
baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog
tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara
berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pengisian IP Address dan Subnetmask<br />
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan.
Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika
terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat
yang sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kelas Alamat IP Address</div>
<div style="text-align: justify;">
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas
C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada
ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi
jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak
jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak
digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan</li>
<li>Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
d) Pemilihan Workgroup<br />
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai.
Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk
sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga
tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:<br />
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
2) Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah<br />
dilakukan</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas
diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak
menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus
dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan
berhasil dapat dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
A. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan
ulang kembali dari proses paling awal yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pemasangan konektor tidak longgar</div>
<div style="text-align: justify;">
d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah<br />
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi
driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup
yang digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
B. Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan
untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah
berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam menu network tersebut kita gunakan
Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama
komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat
penentuan workgroup.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada dialog find computer kita mencari
berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan
berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat
pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood
akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan
sampai saat pengaksesan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara lain yang dapat dilakukan untuk
mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan
adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan
informasi secara lengkap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian dapat pula dilakukan dengan
menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows
Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration)</div>
<div style="text-align: justify;">
IPCONFIG (IP Configuration) memberikan
informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari
gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah
10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang
lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos
adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek<br />
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73</div>
<div style="text-align: justify;">
d) IP Addres adalah 10.1.1.7</div>
<div style="text-align: justify;">
e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer
dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping.
Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi
dengan nomor IP address yang kita hubungi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1,
jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1
berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita
berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu
berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP
Address telah berjalan dengan baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal).</div>
<div style="text-align: justify;">
Berarti komputer tersebut tidak dikenal
dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan
pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung
dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data
ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki.<br />
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows
explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik
kanan lalu klik sharing.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan sharing sistem jaringan dapat
menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari setiap komputer
client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang
banyak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai contoh sebuah komputer telah
mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer
tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan
menggunakan fasilitas printer yang ia miliki.</div>
<div class="blogger-post-footer">Terima kasih ... !!!</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1382934681854846109.post-7337028476362999302013-10-15T14:28:00.007+07:002013-10-15T14:28:44.340+07:00Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Koneksi Jaringan<div style="text-align: justify;">
<strong>Mempersiapkan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC yang Bermasalah</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan untuk melakukan perbaikan
konektifitas jaringan pada komputer client yang bermasalah harus
terlebih dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan
dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses
perbaikan konektifitas kita juga harus mengetahui jenis topologi
jaringan yang digunakan oleh komputer client tersebut. Hal ini dilakukan
agar dalam proses persiapan dan proses perbaikan kita tidak menggunakan
sistem trial and error yang berarti kita hanya mencoba-coba saja tanpa
mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya. Pada pembahasan
berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak
digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Persiapan Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Bus</div>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan topologi fisik yang menggunakan
kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm
pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua
ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karakteristik topologi Bus adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi</li>
<li>Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi<br />
collision (tabrakan data atau tercampurnya data).</li>
<li>Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah<br />
satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti</li>
<li> Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan</li>
<li>dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis
lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju,
sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal
tersebut/hanya akan dilewati signal.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Kabel dan konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah
menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup
baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan
electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio)
karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.<br />
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial
dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two)
memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan
menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus
memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar
5 mm dan biasanya berwarna gelap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.</li>
<li>TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.</li>
<li>TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card)
dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
2. Persiapan Perbaikan konektifitas pada Jaringan dengan topologi Star</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/
sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju
ke node tujuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahkan
untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada
panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum
konduksi, namun semua itu bisa diabaikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karateristik topologi Star adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.</li>
<li>Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.</li>
<li>Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya
pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain</li>
<li>Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan topologi star
menggunakan kartu jaringan jenis PCI.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel dan Konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan dalam Jaringan dengan topologi star adalah UTP
(Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang kabel yang dililit satu
sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik yang terdapat
dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan
adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 mbps
sampai dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m.
Umumya di Indonesia warna kabel yang terlilit adalah (orangeputih
orange), (hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat) dan (biruputih
biru).</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP
(Unshielded Twisted Pair) yakni menggunakan konektor RJ 45 dan untuk
mengepres kabel menggunakan tang khusus yakni Cramping tools.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="more-77"></span><strong>Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Perbaikan konektifitas merupakan tindakan
untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer
jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan
konfigurasi ulang perangkat yang diganti.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada pembahasan berikut akan membahas pada
perbaikan konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi
Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan
kegiatan belajar yang pertama.<br />
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar
disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model
ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada
slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai
dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama
maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar.
Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot
tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena
apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan
komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga
akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows
2000 dan windows XP.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2) Pemasangan Kabel pada Konektor</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan
hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat
menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down.
Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak
putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi
supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan
dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak.
Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada
konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor
BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut
dengan menggunkan multimeter.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45<br />
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel
harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam
penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika
telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kabel Lurus (Straight Cable)<br />
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu
dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan
untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel Silang (Crossover Cable)<br />
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung
satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman
(Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data
ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula
sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel
Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch
dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan
topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada
ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya
ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star<br />
Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah
setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran
data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini
banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah,
megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<strong>4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka
langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat
dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)<br />
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi
dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena
driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga
memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat
dilakukan adalah dengan cara:<br />
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Pemilihan Protocol<br />
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan
baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog
tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara
berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pengisian IP Address dan Subnetmask<br />
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan.
Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika
terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat
yang sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kelas Alamat IP Address</div>
<div style="text-align: justify;">
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas
C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada
ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi
jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak
jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak
digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan</li>
<li>Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
d) Pemilihan Workgroup<br />
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai.
Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk
sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga
tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:<br />
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
2) Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah<br />
dilakukan</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas
diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak
menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus
dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan
berhasil dapat dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
A. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan
ulang kembali dari proses paling awal yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pemasangan konektor tidak longgar</div>
<div style="text-align: justify;">
d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah<br />
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi
driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup
yang digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
B. Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan
untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah
berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam menu network tersebut kita gunakan
Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama
komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat
penentuan workgroup.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada dialog find computer kita mencari
berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan
berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat
pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood
akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan
sampai saat pengaksesan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara lain yang dapat dilakukan untuk
mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan
adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan
informasi secara lengkap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian dapat pula dilakukan dengan
menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows
Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration)</div>
<div style="text-align: justify;">
IPCONFIG (IP Configuration) memberikan
informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari
gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah
10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang
lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos
adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek<br />
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73</div>
<div style="text-align: justify;">
d) IP Addres adalah 10.1.1.7</div>
<div style="text-align: justify;">
e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer
dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping.
Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi
dengan nomor IP address yang kita hubungi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1,
jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1
berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita
berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu
berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP
Address telah berjalan dengan baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal).</div>
<div style="text-align: justify;">
Berarti komputer tersebut tidak dikenal
dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan
pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung
dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data
ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki.<br />
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows
explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik
kanan lalu klik sharing.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan sharing sistem jaringan dapat
menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari setiap komputer
client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang
banyak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai contoh sebuah komputer telah
mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer
tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan
menggunakan fasilitas printer yang ia miliki.</div>
<div class="blogger-post-footer">Terima kasih ... !!!</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1382934681854846109.post-60380688175426842322013-10-15T14:28:00.005+07:002013-10-15T14:28:28.446+07:00Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Koneksi Jaringan<div style="text-align: justify;">
<strong>Mempersiapkan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC yang Bermasalah</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan untuk melakukan perbaikan
konektifitas jaringan pada komputer client yang bermasalah harus
terlebih dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan
dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses
perbaikan konektifitas kita juga harus mengetahui jenis topologi
jaringan yang digunakan oleh komputer client tersebut. Hal ini dilakukan
agar dalam proses persiapan dan proses perbaikan kita tidak menggunakan
sistem trial and error yang berarti kita hanya mencoba-coba saja tanpa
mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya. Pada pembahasan
berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak
digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Persiapan Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Bus</div>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan topologi fisik yang menggunakan
kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm
pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua
ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karakteristik topologi Bus adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi</li>
<li>Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi<br />
collision (tabrakan data atau tercampurnya data).</li>
<li>Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah<br />
satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti</li>
<li> Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan</li>
<li>dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis
lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju,
sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal
tersebut/hanya akan dilewati signal.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Kabel dan konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah
menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup
baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan
electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio)
karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.<br />
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial
dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two)
memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan
menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus
memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar
5 mm dan biasanya berwarna gelap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.</li>
<li>TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.</li>
<li>TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card)
dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
2. Persiapan Perbaikan konektifitas pada Jaringan dengan topologi Star</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/
sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju
ke node tujuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahkan
untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada
panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum
konduksi, namun semua itu bisa diabaikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karateristik topologi Star adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.</li>
<li>Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.</li>
<li>Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya
pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain</li>
<li>Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan topologi star
menggunakan kartu jaringan jenis PCI.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel dan Konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan dalam Jaringan dengan topologi star adalah UTP
(Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang kabel yang dililit satu
sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik yang terdapat
dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan
adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 mbps
sampai dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m.
Umumya di Indonesia warna kabel yang terlilit adalah (orangeputih
orange), (hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat) dan (biruputih
biru).</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP
(Unshielded Twisted Pair) yakni menggunakan konektor RJ 45 dan untuk
mengepres kabel menggunakan tang khusus yakni Cramping tools.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="more-77"></span><strong>Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Perbaikan konektifitas merupakan tindakan
untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer
jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan
konfigurasi ulang perangkat yang diganti.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada pembahasan berikut akan membahas pada
perbaikan konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi
Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan
kegiatan belajar yang pertama.<br />
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar
disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model
ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada
slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai
dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama
maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar.
Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot
tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena
apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan
komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga
akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows
2000 dan windows XP.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2) Pemasangan Kabel pada Konektor</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan
hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat
menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down.
Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak
putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi
supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan
dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak.
Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada
konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor
BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut
dengan menggunkan multimeter.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45<br />
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel
harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam
penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika
telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kabel Lurus (Straight Cable)<br />
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu
dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan
untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel Silang (Crossover Cable)<br />
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung
satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman
(Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data
ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula
sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel
Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch
dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan
topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada
ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya
ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star<br />
Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah
setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran
data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini
banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah,
megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<strong>4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka
langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat
dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)<br />
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi
dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena
driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga
memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat
dilakukan adalah dengan cara:<br />
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Pemilihan Protocol<br />
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan
baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog
tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara
berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pengisian IP Address dan Subnetmask<br />
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan.
Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika
terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat
yang sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kelas Alamat IP Address</div>
<div style="text-align: justify;">
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas
C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada
ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi
jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak
jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak
digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan</li>
<li>Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
d) Pemilihan Workgroup<br />
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai.
Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk
sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga
tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:<br />
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
2) Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah<br />
dilakukan</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas
diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak
menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus
dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan
berhasil dapat dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
A. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan
ulang kembali dari proses paling awal yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pemasangan konektor tidak longgar</div>
<div style="text-align: justify;">
d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah<br />
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi
driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup
yang digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
B. Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan
untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah
berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam menu network tersebut kita gunakan
Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama
komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat
penentuan workgroup.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada dialog find computer kita mencari
berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan
berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat
pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood
akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan
sampai saat pengaksesan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara lain yang dapat dilakukan untuk
mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan
adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan
informasi secara lengkap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian dapat pula dilakukan dengan
menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows
Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration)</div>
<div style="text-align: justify;">
IPCONFIG (IP Configuration) memberikan
informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari
gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah
10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang
lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos
adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek<br />
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73</div>
<div style="text-align: justify;">
d) IP Addres adalah 10.1.1.7</div>
<div style="text-align: justify;">
e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer
dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping.
Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi
dengan nomor IP address yang kita hubungi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1,
jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1
berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita
berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu
berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP
Address telah berjalan dengan baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal).</div>
<div style="text-align: justify;">
Berarti komputer tersebut tidak dikenal
dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan
pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung
dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data
ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki.<br />
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows
explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik
kanan lalu klik sharing.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan sharing sistem jaringan dapat
menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari setiap komputer
client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang
banyak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai contoh sebuah komputer telah
mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer
tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan
menggunakan fasilitas printer yang ia miliki.</div>
<div class="blogger-post-footer">Terima kasih ... !!!</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1382934681854846109.post-81025442786287891092013-10-15T14:28:00.003+07:002013-10-15T14:28:15.792+07:00Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Koneksi Jaringan<div style="text-align: justify;">
<strong>Mempersiapkan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC yang Bermasalah</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan untuk melakukan perbaikan
konektifitas jaringan pada komputer client yang bermasalah harus
terlebih dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan
dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses
perbaikan konektifitas kita juga harus mengetahui jenis topologi
jaringan yang digunakan oleh komputer client tersebut. Hal ini dilakukan
agar dalam proses persiapan dan proses perbaikan kita tidak menggunakan
sistem trial and error yang berarti kita hanya mencoba-coba saja tanpa
mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya. Pada pembahasan
berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak
digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Persiapan Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Bus</div>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan topologi fisik yang menggunakan
kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm
pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua
ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karakteristik topologi Bus adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi</li>
<li>Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi<br />
collision (tabrakan data atau tercampurnya data).</li>
<li>Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah<br />
satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti</li>
<li> Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan</li>
<li>dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis
lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju,
sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal
tersebut/hanya akan dilewati signal.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Kabel dan konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah
menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup
baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan
electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio)
karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.<br />
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial
dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two)
memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan
menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus
memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar
5 mm dan biasanya berwarna gelap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.</li>
<li>TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.</li>
<li>TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card)
dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
2. Persiapan Perbaikan konektifitas pada Jaringan dengan topologi Star</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/
sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju
ke node tujuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahkan
untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada
panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum
konduksi, namun semua itu bisa diabaikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karateristik topologi Star adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.</li>
<li>Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.</li>
<li>Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya
pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain</li>
<li>Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan topologi star
menggunakan kartu jaringan jenis PCI.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel dan Konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan dalam Jaringan dengan topologi star adalah UTP
(Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang kabel yang dililit satu
sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik yang terdapat
dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan
adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 mbps
sampai dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m.
Umumya di Indonesia warna kabel yang terlilit adalah (orangeputih
orange), (hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat) dan (biruputih
biru).</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP
(Unshielded Twisted Pair) yakni menggunakan konektor RJ 45 dan untuk
mengepres kabel menggunakan tang khusus yakni Cramping tools.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="more-77"></span><strong>Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Perbaikan konektifitas merupakan tindakan
untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer
jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan
konfigurasi ulang perangkat yang diganti.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada pembahasan berikut akan membahas pada
perbaikan konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi
Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan
kegiatan belajar yang pertama.<br />
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar
disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model
ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada
slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai
dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama
maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar.
Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot
tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena
apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan
komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga
akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows
2000 dan windows XP.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2) Pemasangan Kabel pada Konektor</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan
hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat
menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down.
Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak
putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi
supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan
dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak.
Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada
konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor
BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut
dengan menggunkan multimeter.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45<br />
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel
harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam
penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika
telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kabel Lurus (Straight Cable)<br />
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu
dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan
untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel Silang (Crossover Cable)<br />
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung
satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman
(Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data
ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula
sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel
Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch
dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan
topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada
ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya
ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star<br />
Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah
setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran
data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini
banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah,
megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<strong>4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka
langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat
dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)<br />
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi
dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena
driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga
memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat
dilakukan adalah dengan cara:<br />
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Pemilihan Protocol<br />
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan
baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog
tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara
berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pengisian IP Address dan Subnetmask<br />
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan.
Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika
terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat
yang sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kelas Alamat IP Address</div>
<div style="text-align: justify;">
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas
C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada
ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi
jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak
jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak
digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan</li>
<li>Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
d) Pemilihan Workgroup<br />
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai.
Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk
sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga
tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:<br />
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
2) Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah<br />
dilakukan</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas
diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak
menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus
dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan
berhasil dapat dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
A. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan
ulang kembali dari proses paling awal yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pemasangan konektor tidak longgar</div>
<div style="text-align: justify;">
d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah<br />
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi
driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup
yang digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
B. Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan
untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah
berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam menu network tersebut kita gunakan
Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama
komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat
penentuan workgroup.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada dialog find computer kita mencari
berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan
berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat
pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood
akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan
sampai saat pengaksesan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara lain yang dapat dilakukan untuk
mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan
adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan
informasi secara lengkap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian dapat pula dilakukan dengan
menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows
Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration)</div>
<div style="text-align: justify;">
IPCONFIG (IP Configuration) memberikan
informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari
gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah
10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang
lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos
adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek<br />
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73</div>
<div style="text-align: justify;">
d) IP Addres adalah 10.1.1.7</div>
<div style="text-align: justify;">
e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer
dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping.
Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi
dengan nomor IP address yang kita hubungi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1,
jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1
berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita
berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu
berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP
Address telah berjalan dengan baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal).</div>
<div style="text-align: justify;">
Berarti komputer tersebut tidak dikenal
dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan
pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung
dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data
ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki.<br />
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows
explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik
kanan lalu klik sharing.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan sharing sistem jaringan dapat
menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari setiap komputer
client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang
banyak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai contoh sebuah komputer telah
mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer
tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan
menggunakan fasilitas printer yang ia miliki.</div>
<div class="blogger-post-footer">Terima kasih ... !!!</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1382934681854846109.post-47545608052282153702013-10-15T14:28:00.001+07:002013-10-15T14:28:04.588+07:00Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Koneksi Jaringan<div style="text-align: justify;">
<strong>Mempersiapkan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC yang Bermasalah</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan untuk melakukan perbaikan
konektifitas jaringan pada komputer client yang bermasalah harus
terlebih dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan
dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses
perbaikan konektifitas kita juga harus mengetahui jenis topologi
jaringan yang digunakan oleh komputer client tersebut. Hal ini dilakukan
agar dalam proses persiapan dan proses perbaikan kita tidak menggunakan
sistem trial and error yang berarti kita hanya mencoba-coba saja tanpa
mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya. Pada pembahasan
berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak
digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Persiapan Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Bus</div>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan topologi fisik yang menggunakan
kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm
pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua
ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karakteristik topologi Bus adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi</li>
<li>Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi<br />
collision (tabrakan data atau tercampurnya data).</li>
<li>Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah<br />
satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti</li>
<li> Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan</li>
<li>dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis
lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju,
sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal
tersebut/hanya akan dilewati signal.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Kabel dan konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah
menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup
baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan
electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio)
karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.<br />
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial
dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two)
memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan
menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus
memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar
5 mm dan biasanya berwarna gelap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.</li>
<li>TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.</li>
<li>TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card)
dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
2. Persiapan Perbaikan konektifitas pada Jaringan dengan topologi Star</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/
sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju
ke node tujuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahkan
untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada
panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum
konduksi, namun semua itu bisa diabaikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karateristik topologi Star adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.</li>
<li>Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.</li>
<li>Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya
pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain</li>
<li>Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan topologi star
menggunakan kartu jaringan jenis PCI.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel dan Konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan dalam Jaringan dengan topologi star adalah UTP
(Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang kabel yang dililit satu
sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik yang terdapat
dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan
adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 mbps
sampai dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m.
Umumya di Indonesia warna kabel yang terlilit adalah (orangeputih
orange), (hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat) dan (biruputih
biru).</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP
(Unshielded Twisted Pair) yakni menggunakan konektor RJ 45 dan untuk
mengepres kabel menggunakan tang khusus yakni Cramping tools.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="more-77"></span><strong>Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Perbaikan konektifitas merupakan tindakan
untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer
jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan
konfigurasi ulang perangkat yang diganti.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada pembahasan berikut akan membahas pada
perbaikan konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi
Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan
kegiatan belajar yang pertama.<br />
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar
disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model
ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada
slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai
dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama
maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar.
Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot
tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena
apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan
komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga
akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows
2000 dan windows XP.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2) Pemasangan Kabel pada Konektor</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan
hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat
menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down.
Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak
putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi
supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan
dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak.
Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada
konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor
BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut
dengan menggunkan multimeter.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45<br />
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel
harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam
penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika
telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kabel Lurus (Straight Cable)<br />
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu
dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan
untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel Silang (Crossover Cable)<br />
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung
satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman
(Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data
ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula
sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel
Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch
dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan
topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada
ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya
ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star<br />
Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah
setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran
data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini
banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah,
megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<strong>4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka
langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat
dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)<br />
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi
dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena
driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga
memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat
dilakukan adalah dengan cara:<br />
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Pemilihan Protocol<br />
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan
baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog
tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara
berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pengisian IP Address dan Subnetmask<br />
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan.
Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika
terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat
yang sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kelas Alamat IP Address</div>
<div style="text-align: justify;">
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas
C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada
ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi
jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak
jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak
digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan</li>
<li>Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
d) Pemilihan Workgroup<br />
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai.
Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk
sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga
tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:<br />
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
2) Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah<br />
dilakukan</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas
diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak
menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus
dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan
berhasil dapat dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
A. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan
ulang kembali dari proses paling awal yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pemasangan konektor tidak longgar</div>
<div style="text-align: justify;">
d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah<br />
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi
driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup
yang digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
B. Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan
untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah
berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam menu network tersebut kita gunakan
Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama
komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat
penentuan workgroup.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada dialog find computer kita mencari
berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan
berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat
pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood
akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan
sampai saat pengaksesan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara lain yang dapat dilakukan untuk
mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan
adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan
informasi secara lengkap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian dapat pula dilakukan dengan
menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows
Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration)</div>
<div style="text-align: justify;">
IPCONFIG (IP Configuration) memberikan
informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari
gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah
10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang
lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos
adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek<br />
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73</div>
<div style="text-align: justify;">
d) IP Addres adalah 10.1.1.7</div>
<div style="text-align: justify;">
e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer
dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping.
Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi
dengan nomor IP address yang kita hubungi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1,
jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1
berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita
berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu
berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP
Address telah berjalan dengan baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal).</div>
<div style="text-align: justify;">
Berarti komputer tersebut tidak dikenal
dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan
pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung
dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data
ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki.<br />
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows
explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik
kanan lalu klik sharing.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan sharing sistem jaringan dapat
menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari setiap komputer
client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang
banyak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai contoh sebuah komputer telah
mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer
tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan
menggunakan fasilitas printer yang ia miliki.</div>
<div class="blogger-post-footer">Terima kasih ... !!!</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1382934681854846109.post-74602231248142797222013-10-15T14:27:00.005+07:002013-10-15T14:27:54.582+07:00Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Koneksi Jaringan<div style="text-align: justify;">
<strong>Mempersiapkan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC yang Bermasalah</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan untuk melakukan perbaikan
konektifitas jaringan pada komputer client yang bermasalah harus
terlebih dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan
dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses
perbaikan konektifitas kita juga harus mengetahui jenis topologi
jaringan yang digunakan oleh komputer client tersebut. Hal ini dilakukan
agar dalam proses persiapan dan proses perbaikan kita tidak menggunakan
sistem trial and error yang berarti kita hanya mencoba-coba saja tanpa
mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya. Pada pembahasan
berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada
jaringan dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak
digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Persiapan Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Bus</div>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan topologi fisik yang menggunakan
kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm
pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua
ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karakteristik topologi Bus adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi</li>
<li>Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi<br />
collision (tabrakan data atau tercampurnya data).</li>
<li>Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah<br />
satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti</li>
<li> Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan</li>
<li>dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis
lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju,
sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal
tersebut/hanya akan dilewati signal.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Kabel dan konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah
menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup
baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan
electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio)
karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.<br />
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial
dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two)
memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan
menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus
memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar
5 mm dan biasanya berwarna gelap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.</li>
<li>TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.</li>
<li>TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card)
dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
2. Persiapan Perbaikan konektifitas pada Jaringan dengan topologi Star</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/
sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju
ke node tujuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahkan
untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada
panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum
konduksi, namun semua itu bisa diabaikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karateristik topologi Star adalah:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.</li>
<li>Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.</li>
<li>Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya
pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain</li>
<li>Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatannya.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus
adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi
pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client)
sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan topologi star
menggunakan kartu jaringan jenis PCI.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel dan Konektor</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabel yang digunakan dalam Jaringan dengan topologi star adalah UTP
(Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang kabel yang dililit satu
sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik yang terdapat
dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan
adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 mbps
sampai dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m.
Umumya di Indonesia warna kabel yang terlilit adalah (orangeputih
orange), (hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat) dan (biruputih
biru).</div>
<div style="text-align: justify;">
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP
(Unshielded Twisted Pair) yakni menggunakan konektor RJ 45 dan untuk
mengepres kabel menggunakan tang khusus yakni Cramping tools.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="more-77"></span><strong>Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Perbaikan konektifitas merupakan tindakan
untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer
jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan
konfigurasi ulang perangkat yang diganti.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada pembahasan berikut akan membahas pada
perbaikan konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi
Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan
kegiatan belajar yang pertama.<br />
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar
disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model
ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada
slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai
dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama
maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar.
Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot
tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena
apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan
komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga
akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows
2000 dan windows XP.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2) Pemasangan Kabel pada Konektor</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan
hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat
menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down.
Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak
putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi
supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan
dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak.
Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada
konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor
BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut
dengan menggunkan multimeter.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45<br />
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel
harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam
penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika
telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kabel Lurus (Straight Cable)<br />
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu
dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan
untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kabel Silang (Crossover Cable)<br />
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung
satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman
(Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data
ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula
sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel
Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch
dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan</strong></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan
topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada
ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya
ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star<br />
Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah
setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran
data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini
banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah,
megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<strong>4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka
langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat
dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)<br />
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi
dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena
driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga
memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat
dilakukan adalah dengan cara:<br />
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Pemilihan Protocol<br />
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan
baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog
tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara
berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pengisian IP Address dan Subnetmask<br />
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan.
Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika
terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat
yang sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kelas Alamat IP Address</div>
<div style="text-align: justify;">
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas
C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada
ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi
jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak
jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak
digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan</li>
<li>Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
d) Pemilihan Workgroup<br />
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai.
Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk
sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga
tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:<br />
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
2) Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah<br />
dilakukan</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas
diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak
menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus
dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan
berhasil dapat dilakukan dengan cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
A. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan
ulang kembali dari proses paling awal yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Pemasangan konektor tidak longgar</div>
<div style="text-align: justify;">
d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah<br />
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi
driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup
yang digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
B. Pengujian konektifitas jaringan</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan
untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah
berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam menu network tersebut kita gunakan
Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama
komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat
penentuan workgroup.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada dialog find computer kita mencari
berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan
berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat
pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood
akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan
sampai saat pengaksesan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara lain yang dapat dilakukan untuk
mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan
adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan
informasi secara lengkap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian dapat pula dilakukan dengan
menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows
Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration)</div>
<div style="text-align: justify;">
IPCONFIG (IP Configuration) memberikan
informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari
gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah
10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang
lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos
adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek<br />
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73</div>
<div style="text-align: justify;">
d) IP Addres adalah 10.1.1.7</div>
<div style="text-align: justify;">
e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer
dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping.
Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi
dengan nomor IP address yang kita hubungi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1,
jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1
berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita
berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu
berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP
Address telah berjalan dengan baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal).</div>
<div style="text-align: justify;">
Berarti komputer tersebut tidak dikenal
dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan
pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung
dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data
ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki.<br />
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows
explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik
kanan lalu klik sharing.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan sharing sistem jaringan dapat
menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari setiap komputer
client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang
banyak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai contoh sebuah komputer telah
mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer
tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan
menggunakan fasilitas printer yang ia miliki.</div>
<div class="blogger-post-footer">Terima kasih ... !!!</div>Unknownnoreply@blogger.com0