02 October 2012

Akreditasi, sekedar rutinitas atau pemacu semangat

Akreditasi merupakan penilaian yang diberikan oleh assesor kepada sekolah setelah dilaksanakan visitasi. Itu bukan hal yang aneh, sudah menjadi rutinitas 4 tahunan atau 5 tahunan di dunia pendidikan formal. Namun yang menjadi perhatian saya adalah proses sekolah menjelang visitasi oleh assesor. Sekolah super sibuk untuk mempersiapkan administrasi sekolah, karena memang administrasilah di di uji oleh asesor. Tidak semua dokumen yang disiapkan adalah dokumen valid, tetapi mungkin bahkan lebih banyak dokumen yang dibuat - buat. Padahal seharusnya dokumen yang dipersiapkan adalah dokumen yang valid dan apa adanya yang dimiliki oleh sekolah.
Lalu kenapa sekolah mempersiapkan diri dengan sebaik - baiknya bahkan membuat dokumen yang sebelumnya belum ada tetapi di ada - adakan. yah... jawabannya adalah nilai. Akhir dari akreditasi adalah kunjungan oleh asesor, yang kemudian asesor akan memberikan penilaian kepada sekolah. Nilai akreditasi yaitu A, B atau C. Nilai akreditasi harus dipampang di Kop sekolah.Nilai inilah yang membuat sekolah terpacu untuk membuat dokumen komponen akreditasi sebaik mungkin.
Namun apa hany saat akreditasi saja hal itu dilakukan ? Tentu saja tidak, dokumentasi kegiatan serta pengerjaan administrasi sekolah harus menjadi pekerjaanj harian selain mengajar.
Sebagai pendidik yang profesional, selain pandai untuk mengajar, juga harus bisa mengerjakan administrasi sekolah serta komponen akreditasi yang lain. 
Semoga saja akreditasi bisa menjadi ajang pemacu semangat untuk berprestasi, tidak hanya untuk mencari legalitas nilai yang baik, tetapi juga dibarengi dengan prestasi.

No comments:

Post a Comment